DIDADAMEDIA - Arema FC diduga terlibat dalam praktik match fixing atau pengaturan skor pertandingan di kompetisi Liga 1 musim 2018. Itu diungkapkan oleh salah seorang perangkat pertandingan yang dirahasiakan identitasnya di acara talkshow Mata Najwa, Rabu (20/2/2019).
Narasumber tersebut menyatakan, bahwa Arema telah dibantu mafia ketika menjamu Borneo FC dan Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam pertandingan lanjutan Liga 1 musim 2018.
Gara-gara dugaan tersebut, publik sepertinya lebih menyorot isu keterlibatan Arema FC dalam praktik match fixing ketimbang menyorot kesiapan Singo Edan menghadapi Persib Bandung di leg kedua 16 besar Piala Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Jumat (22/2/2019).
Menanggapi dugaan keterlibatan Arema dalam match fixing di Liga 1, pihak klub melalui Media Officer, Sudarmadji menyatakan, belum bisa berkomentar. Dia mengungkapkan, saat ini klub hanya berfokus menyiapkan tim melawan Persib.
"Kami lebih memilih fokus mempersiapkan Piala Indonesia dan Piala Presiden. Karena, sepakbola sebagai hiburan rakyat tidak boleh tersandera," kata Sudarmadji seperti dilansir Detik, Kamis (21/2/2019).
"Kami sangat percaya dengan para penegak hukum. Karena, acara itu sifatnya diskusi dan karya jurnalistik tentu perlu ada cover both side dan sebatas dialektika sepakbola," ujar Sudarmadji.
Kasus dugaan pengaturan skor tengah ditangani Satgas Antimafia Bola. Saat ini, Satgas telah menetapkan 15 tersangka, termasuk Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Editor: redaktur