DPRD Nilai Budidaya Ikan Air Tawar Jabar Belum Maksimal

dprd-nilai-budidaya-ikan-air-tawar-jabar-belum-maksimal Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Budidaya ikan air tawar di Jawa Barat dinilai belum maksimal dan mengakibatkan pasar ikan air tawar dikuasai oleh pemasok dari provinsi lain. Salah satu faktornya karena pemerintah belum mampu mendorong para pembudidaya meningkatkan hasil produksi ikan air tawar.

Ketua Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi PKS, Didi Sukardi menuturkan, kebutuhan pasar ikan air tawar di Jabar seperti lele, gurame, ikan mas masih bersumber dari Jawa Tengah. Padahal, saat ini sektor perikanan air tawar di Jabar memiliki peluang besar dan berpotensi dapat memberikan kontribusi ekonomi yang jauh lebih baik.

"Ada peluang besar bagi mereka, untuk meningkatkan ekonomi mereka atau penghasilan mereka di sektor budidaya ikan ini," ujar Didi saat dikonfirmasi, Rabu (20/2/2019).

Didi mengapresiasi semangat kelompok pembudidaya ikan air tawar yang selama ini saling membantu sesama profesinya untuk memperjuangkan kesejahteraannya.

Dia pun memotivasi pembudidaya ikan di Jawa Barat agar dapat bersaing meningkatkan hasil produksi. "Mereka kita dorong untuk supaya lebih semangat dalam memproduksi hasil budi dayanya tersebut," tambahnya.

Selain itu, Didi berharap program Pemprov Jabar yakni One Village One Company yang menyasar peningkatan sektor ekonomi di desa dapat menjadi momentum kebangkitan bagi para pembudidaya ikan air tawar.

"Saya kira nanti perusahaan-perusahaan yang akan dibentuk oleh Pemprov Jabar dengan bimbingan berbagai pihak termasuk permodalan dari bank bjb, CSR, dan dari bantuan bimbingan manajemen dari perguruan tinggi. Kelompok-kelompok masyarakat pembudi daya ikan air tawar yang mudah-mudahan akan bangkit menjadi perusahaan yang lahir dari desa," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar