DIDADAMEDIA - Ratusan orang dilaporkan keracunan setelah menyantap makanan siap saji di salah satu gerai restoran KFC di wilayah Zaisan, Ulan Bator, Mongolia. Akibatnya pemerintah setempat menginstruksikan KFC menutup sementara semua gerai di negara tersebut.
Seperti dilansir CNN Indonesia, 42 orang dirawat di rumah sakit, sementara ratusan lainnya mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah dan diare setelah menyantap makanan di restoran waralaba asal Amerika Serikat itu. Total sampai Selasa (19/2/2019), ada 247 orang yang mengalami keracunan.
Kejadian ini membuat KFC Global menyampaikan permintaan maaf dan menyesalkannya. KFC dalam keterangan resminya menyatakan mendukung pihak berwajib melakukan investigasi.
"Kami sangat menyesalkan dampak negatif yang diderita banyak orang, terutama tamu-tamu kami di Zaisan (Mongolia) dan kami bekerja sama untuk mendukung anggota tim dan pelanggan kami selama masa sulit ini," kata juru bicara KFC Global seperti dilansir Reuters.
"KFC Mongolia bekerjasama sepenuhnya dengan pemerintah untuk penyelidikan ini dan rekomendasi untuk mengatasi sumber insiden. Ini termasuk dengan penyelidikan menyeluruh di semua restoran KFC Mongolia, dan secara khusus untuk menentukan penyebab pasti dari insiden yang dilaporkan," jelasnya menambahkan.
Tavan Bogd, konglomerat Mongolia yang menaungi KFC Mongolia juga menyampaikan permintaan maafnya. Dalam pernyataan terpisah dia mengatakan bahwa insiden itu terjadi karena lemahnya pemeriksaan kualitas internal. Selain itu standar dan peraturan harian juga dianggap tak dijalankan dengan baik.
Sementara itu metropolitan Professional Inspection Agency mengungkapkan, bahwa peristiwa keracunan makanan KFC di Ulan Bator terjadi karena buruknya pengecekan kebersihan internal restoran.
Editor: redaktur