DIDADAMEDIA, Bandung - Pencairan saldo Jaminan Hari Tua (JHT) melalui sistem online atau e-Klaim BPJS Ketenagakerjaan dikeluhkan sejumlah peserta. Keluhan muncul karena peserta sulit mengakses saat melakukan proses e-Klaim.

Seperti dialami Danang Slamet Supardi (34), warga Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung yang akhirnya memilih datang langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci di Jalan PH.H Mustofa, untuk sekadar menayakan proses klaim.

Danang mengaku, sudah mencobanya melalui aplikasi, namun selalu gagal diakses. "Jadinya karena kesel gagal terus saya ke kantornya langsung, pas datang belum bisa dilayani karena belum dapat kartu undangannya," gerutu Danang di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci, Senin (18/2/2019).

Bagi Danang proses seperti itu cukup memakan waktu. Sebab, dirinya harus kembali setelah datang dan mendapat informasi dari pihak BPJS Ketenagakerjaan. "Pelayanan sudah cukup, namun dalam proses pencairan saya kurang tahu apalagi mengenai prosedur lewat online," sambung mantan karyawan pabrik itu.

Dia menyebut, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat kemungkinan menjadi faktor utama. Kata dia, selama ini yang ia ketahui sosialisasi hanya ke perusahaan-perusahaan besar dan lebih fokus mengajak warga jadi peserta.

"Sedangkan terkait bagaimana teknis dan tatacara e-Klaim sosialisasinya kurang. Kebanyakan hanya mengajak jadi peserta saja," imbuhnya.

Danang mengungkapkan, inovasi online memang cukup baik bagi generasi milenial yang sudah melek teknologi. Namun, pada dasaranya tak semua warga mengerti dan mengetahui bagaimana cara penggunaaan aplikasi e-Klaim melalui sistem internet.

Dia berharap BPJS Ketenagakerjaan bisa lebih fokus terkait sosialisasi program-program ke masyarakat.

"Ini terobosan, tapi tidak semua mengerti teknologi. Saya juga pernah bertemu peserta lainnya yang kesulitan menggunakan sistem online, mereka harus bertanya kepada yang mengerti internet, lalu pergi ke warnet, itu kan malah mempersulit," tutupnya.

Editor: redaktur