Tridinews.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank bjb tahun buku 2024 yang akan digelar pada hari ini, Rabu (16/4/2025), menjadi momen penting bagi perubahan struktural perusahaan. Selain pergantian direksi dan komisaris, bank BJB juga akan melakukan perampingan struktur pengurus, yang berarti jumlah direksi dan komisaris akan berkurang.
Keputusan tersebut datang setelah permintaan langsung dari para pemegang saham, yang menilai pentingnya restrukturisasi untuk memaksimalkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Gubernur Jawa Barat, selaku pemegang saham pengendali, secara resmi mengajukan perubahan ini, yang diumumkan dalam pengumuman mata acara RUPS bank bjb pada 18 Maret 2025.
Mata acara ketujuh RUPS adalah perubahan pengurus perseroan. Mata acara tersebut dengan menunjuk surat Gubernur Jawa Barat Nomor: 334/KH.03.02.04/BUMDINVESADBANG tanggal 11 Maret 2025 perihal usulan Mata Acara Rapat pada RUPS tahunan tahun buku 2024 dan SOTK.
Dalam pengumuman pemanggilan RUPS bank bjb yang dilihat “PR”, ditulis bahwa dengan menunjuk kepada surat Gubernur Jawa Barat tersebut, serta juga Pasal 15 dan 18 Anggaran Dasar perseroan, maka dalam RUPS Rabu besok, perseroan akan memaparkan usulan kandidat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS.
Dengan pengumuman resmi dari bank bjb mengenai perubahan pengurus perusahaan, semakin jelas bahwa pergantian direksi dan komisaris ini merupakan keputusan dari pemegang saham pengendali, yakni Gubernur Jawa Barat.
Pada 5 Maret 2025, Gubernur Dedi Mulyadi dalam konferensi pers setelah pengunduran diri Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama bank bjb, menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan proses pencarian calon Dirut bank bjb yang baru.
Dedi Mulyadi juga menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait apakah calon pemimpin bank bjb berasal dari internal atau eksternal, asalkan memenuhi empat kualifikasi yang diharapkan oleh pemerintah.
"Saya ingin mengedepankan independensi yang namanya bank itu harus independen. Saya sampaikan bahwa tidak boleh ada langkah-langkah politik, intervensi-intervensi politik, lobi-lobi politik untuk kepentingan pemilihan Dirut Bank Jabar ini. Untuk itu, saya memberikan kewenangan penuh pada lembaga yang memiliki otoritas melakukan seleksi terhadap calon dirut," tutur Dedi.