Trump tunda kenaikan tarif impor Meksiko dan Kanada

trump-tunda-kenaikan-tarif-impor-meksiko-dan-kanada . (net)

Tridinews.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda hampir satu bulan penerapan tarif terhadap produk dari Meksiko dan Kanada yang tercakup dalam perjanjian dagang USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement).

Langkah ini diambil setelah Trump berbicara dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum serta melakukan negosiasi dengan pejabat Kanada.

Keputusan ini merupakan perubahan mendadak dari kebijakan ekonomi Trump, yang sebelumnya mengancam untuk mengenakan tarif besar terhadap mitra dagang AS.

Tarif ditunda hingga 2 April

Trump mengumumkan Meksiko tidak akan dikenai tarif untuk produk yang tercakup dalam perjanjian USMCA.

"Saya melakukan ini sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Sheinbaum. Hubungan kami sangat baik, dan kami bekerja sama dalam masalah perbatasan, baik dalam menghentikan imigran ilegal maupun perdagangan fentanyl," tulis Trump di media sosial Truth Social dikutip CNN, Jumat (7/3).

Sheinbaum mengonfirmasi pernyataan tersebut dan menyebut bahwa hampir seluruh perdagangan Meksiko dengan AS berada dalam cakupan USMCA.

Sebagian besar produk masih terancam tarif 25%

Namun, seorang pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa hanya 50% impor dari Meksiko dan 36% dari Kanada yang benar-benar mematuhi ketentuan USMCA.

Banyak produk, seperti alpukat, tidak masuk dalam cakupan perjanjian karena biaya kepatuhan yang tinggi.

Produk yang tidak sesuai dengan aturan USMCA selama ini mendapat perlakuan khusus tanpa tarif, tetapi aturan ini bisa berubah setelah periode penundaan berakhir.

Salah satu sektor yang mendapat pengecualian adalah otomotif, yang tarifnya akan ditunda selama satu bulan.

Pemerintah berharap perusahaan otomotif dapat memindahkan lebih banyak produksi ke AS untuk menghindari tarif di masa depan, meskipun para pakar menilai hal ini sulit diwujudkan dalam waktu singkat.

Sebaliknya, sektor energi dari Kanada tidak termasuk dalam USMCA, sehingga tarif 10% tetap akan diberlakukan. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan harga bahan bakar di wilayah timur laut AS.

Sheinbaum menekankan bahwa pembicaraannya dengan Trump berlangsung dengan saling menghormati, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai kebijakan tarif.

"Kita mungkin tidak selalu sepakat dalam segala hal, tetapi komunikasi yang kami lakukan selalu berdasarkan prinsip saling menghormati," ujarnya.

Penundaan tarif ini disambut baik oleh pelaku bisnis, terutama di sektor otomotif dan pertanian. Namun, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS di bawah Trump masih menjadi perhatian utama.

Bursa saham AS menunjukkan pergerakan fluktuatif setelah pengumuman ini,

Editor: redaktur

Komentar