Zelenskyy hentikan perjanjian logam langka dengan AS

zelenskyy-hentikan-perjanjian-logam-langka-dengan-as . (net)

Tridinews.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sabtu (15/2), mengumumkan bahwa dia telah menghentikan pemerintahnya untuk menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat (AS) terkait logam langka, dengan alasan perlindungan kepentingan nasional.

Berbicara pada konferensi pers di Munich, Jerman, Zelenskyy menekankan bahwa perjanjian yang diusulkan tidak sejalan dengan kepentingan rakyat Ukraina.

Dalam wawancara dengan media AS pada Senin (10/2), Trump tidak mengesampingkan bahwa dia ingin "mengembalikan" semua dana yang dikeluarkan pemerintah AS untuk Ukraina, dengan menuntut kompensasi berupa logam tanah jarang Ukraina senilai senilai 500 miliar dolar (sekitar Rp8.130 triliun).

"Sebagai presiden, saya memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas dokumen ini. Itulah sebabnya saya tidak mengizinkan menteri untuk menandatangani perjanjian karena, menurut pendapat saya, itu belum siap," katanya.

Zelenskyy menekankan bahwa perjanjian tersebut harus menjamin investasi di Ukraina dan memiliki kerangka hukum yang jelas terkait distribusi keuntungan serta hubungan antara eksploitasi logam langka dan jaminan keamanan bagi Ukraina.

"Kesepakatan itu saat ini tidak menguntungkan bagi kami. Tidak untuk kepentingan Ukraina yang berdaulat. Saya hanya seorang presiden; saya seorang manajer, dan setelah masa jabatan saya berakhir, akan ada manajer lain, dan sumber daya negara ini bukan milik saya, melainkan milik rakyat kami," tegasnya.

Zelenskyy menegaskan kembali komitmennya untuk memastikan bahwa sumber daya alam Ukraina tetap tersedia untuk generasi mendatang.

Dia juga mengundang perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa untuk berpartisipasi dalam operasi pertambangan, dengan menjanjikan hak eksklusif bagi mereka yang telah memberikan dukungan signifikan kepada Ukraina.

"Namun, itu bukan sesuatu yang saya ambil atau berikan begitu saja. Ini adalah hal yang sangat serius," tambahnya, seraya menegaskan bahwa dia tidak ingin sekadar menandatangani "kertas," melainkan "sebuah dokumen resmi".




Sumber: Anadolu

Editor: redaktur

Komentar