Rangkaian visi misi empat Paslon di debat terakhir Pilwalkot Bandung

rangkaian-visi-misi-empat-paslon-di-debat-terakhir-pilwalkot-bandung . (net)

Tridinews.com  - Debat publik terakhir dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024 berlangsung pada Selasa (19/11/2024) malam di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung. Debat ini digelar pukul 19.00 WIB dan disiarkan langsung agar warga Kota Bandung dapat mengikuti dan memahami lebih dalam visi, misi, serta program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin kota mereka.


Momen ini penting bagi pemilih sebagai salah satu cara menilai kualitas kepemimpinan dan gagasan yang diusung oleh para pasangan calon (paslon) untuk masa depan Kota Bandung.


Tema besar yang diusung dalam debat ini adalah "Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan." Tema ini dirancang untuk mengeksplorasi pandangan para kandidat dalam membangun ekonomi kreatif, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memajukan kesejahteraan sosial dan kebudayaan.


Debat ini terdiri dari enam segmen dengan lima sub tema yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sub tema tersebut meliputi ekonomi kreatif, investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat rentan. Selain itu, terdapat juga fokus pada moderasi beragama, pelayanan kesehatan, serta kemajuan kebudayaan yang diharapkan dapat menciptakan suasana sosial yang kondusif. Dengan sub tema yang beragam ini, masing-masing paslon memiliki kesempatan untuk menyampaikan solusi konkret terkait isu-isu tersebut.


Di segmen pertama empat paslon cawalkot dan cawawalkot Bandung 2024 menyampaikan visi-misinya saat membuka debat. Berikut ini rekap ringkasan visi misi keempat pasang calon di debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024.


1. Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya

Pasangan calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya, hadir dengan visi untuk membawa perubahan positif melalui pembangunan yang inovatif dan berkelanjutan bagi Kota Bandung. Sebagai mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kota ini, Dandan mengungkapkan bahwa pengalamannya bekerja bersama enam wali kota terdahulu menjadi modal berharga dalam merumuskan strategi pembangunan. Melalui pendekatan yang memadukan kreativitas dan kolaborasi, pasangan ini berkomitmen untuk menjadikan Bandung kota yang nyaman dan berdaya saing tinggi.


Visi utama Dandan dan Arif adalah menjadikan Bandung sebagai kota yang maju, agamis, dan sejahtera. Mereka menyebut konsep ini sebagai upaya "ngadandanan Bandung," atau merapikan dan mempercantik kota dengan cara yang modern dan berwawasan keberlanjutan. Di bawah kepemimpinan mereka, Bandung diharapkan menjadi kota jasa yang inovatif serta mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat melalui program-program yang relevan dan berdampak.


Untuk merealisasikan visi tersebut, Dandan-Arif menawarkan program bantuan keuangan langsung bagi setiap Rukun Warga (RW) dengan alokasi dana sebesar Rp200 juta, serta tambahan Rp50 juta untuk koperasi RW. Program ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di setiap tingkat kelurahan, sehingga solusi atas berbagai masalah kota bisa lebih efektif melalui pendekatan berbasis komunitas. Mereka juga berjanji akan fokus pada pengembangan sektor pariwisata, pendidikan, dan kesehatan sebagai pilar utama pembangunan Kota Bandung.


Paslon ini juga menekankan pentingnya kreativitas dalam membangun kota, sesuai dengan reputasi Bandung sebagai kota kreatif. Mereka percaya bahwa inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan akan membantu Bandung menghadapi tantangan perkotaan modern. Dengan visi dan program yang terfokus pada kesejahteraan serta keberlanjutan, Dandan dan Arif bertekad menghadirkan tata kelola kota yang lebih adaptif, responsif, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.


2. Haru Suandharu-Dhani Wirianata

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu dan Dhani Wirianata, memiliki visi untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota kreatif dunia yang maju, agamis, sejahtera, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. Haru-Dhani berfokus pada pembangunan ekonomi kreatif yang dapat membuka lapangan pekerjaan serta menangani tantangan perkotaan, seperti krisis air bersih dan pengelolaan sampah. Paslon ini menilai bahwa kreativitas adalah elemen utama yang bisa mengangkat Bandung ke panggung dunia sekaligus menyelesaikan persoalan lokal.


Sebagai bagian dari misinya, Haru-Dhani berencana meningkatkan Pendanaan Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) menjadi Rp200 juta per RW, dengan tujuan memperkuat ekonomi masyarakat dan mendukung kegiatan sosial di tingkat akar rumput. Pasangan ini juga berjanji menyediakan 200 ribu paket sembako gratis bagi warga kurang mampu dan menaikkan insentif bagi para kader kesehatan seperti posyandu dan PPK, serta memastikan layanan kesehatan 24 jam bagi seluruh warga.


Di bidang pendidikan, Haru menegaskan keinginannya agar proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi dapat dihapus oleh pemerintah pusat, sehingga penerimaan siswa lebih adil dan merata di seluruh Bandung. Selain itu, Haru berkomitmen mengatasi masalah stunting dan berjanji untuk meningkatkan tunjangan kinerja bagi ASN di Kota Bandung. Mereka juga memiliki visi untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang ramah anak, ramah lansia, dan inklusif bagi penyandang disabilitas, serta mengayomi pelaku budaya dan umat beragama.


Dhani Wirianata menekankan bahwa keberhasilan misi ini memerlukan dukungan dari pemerintah pusat. Ia menyebut telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai masalah-masalah utama yang dihadapi warga, seperti krisis air bersih di wilayah Babakan Ciparay, dan telah memperoleh komitmen dari Prabowo untuk membantu mengatasi masalah ini. Pasangan ini berjanji akan terus mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat untuk mempercepat proses pembangunan dan memajukan kreativitas di Kota Bandung.


3. Muhammad Farhan-Erwin

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan dan Erwin, mengusung visi untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Farhan, yang dikenal sebagai tokoh media, ingin mengembalikan identitas Bandung sebagai kota kreatif yang penuh potensi. Untuk itu, mereka berencana meningkatkan fungsi Bandung Creative Hub menjadi "Riuangan Bisnis Kreatif (RBK)" sebagai inkubator bisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif di Bandung. Melalui RBK, mereka ingin menyediakan pelatihan pengembangan produk dan manajemen keuangan, serta memfasilitasi pertemuan dengan investor global.


Farhan-Erwin juga berkomitmen untuk memperluas akses pelaku ekonomi kreatif Bandung ke pasar internasional, sehingga mampu berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan perekonomian kota. Namun, mereka menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut harus didasarkan pada prinsip keadilan dan inklusivitas, memastikan bahwa kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua kalangan, termasuk kelompok rentan seperti disabilitas, lansia, perempuan, dan anak-anak. Program inklusif ini juga mencakup layanan kesehatan dan pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat.


Selain itu, Farhan menyoroti pentingnya menjaga moderasi dan toleransi antarumat beragama di Bandung. Saat ini, Kota Bandung sudah memiliki beberapa kampung toleransi, seperti Paledang dan Gang Luna, yang menjadi simbol kerukunan beragama. Farhan-Erwin berencana memperkuat nilai-nilai ini dengan menerbitkan peraturan daerah yang mendukung pembudayaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, menjadikan Bandung sebagai kota yang harmonis dan toleran.


Dengan misi untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempromosikan keberagaman, Farhan-Erwin berjanji untuk memimpin Bandung menuju pembangunan yang kreatif dan berkeadilan. Mereka yakin bahwa dengan menciptakan peluang ekonomi berbasis kreatifitas dan memperkuat fondasi toleransi, Bandung akan menjadi kota yang unggul secara nasional maupun global, membawa kesejahteraan dan kebanggaan bagi seluruh warganya.


4. Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma'soem, berkomitmen meringankan beban ekonomi masyarakat Bandung melalui berbagai program yang mendukung kesejahteraan warga. Dalam debat publik terakhir Pilwalkot Bandung 2024, Arfi-Yena menegaskan komitmen untuk bekerja selama lima tahun ke depan dalam upaya nyata yang berbasis pada cinta dan kepedulian terhadap rakyat Bandung, terutama bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi rentan. Salah satu janji konkret mereka adalah memberikan seragam sekolah gratis untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang bertujuan mengurangi beban biaya pendidikan bagi masyarakat menengah ke bawah.


Arfi-Yena memiliki visi untuk menjadikan Bandung sebagai pusat ekonomi kreatif yang mendukung para pekerja kreatif. Dalam mewujudkan visi ini, pasangan ini merencanakan pengembangan ruang-ruang publik yang memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengekspresikan karya mereka, termasuk menyediakan kemudahan dalam perizinan kegiatan hiburan dan seni. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Kota Bandung melalui sektor kreatif sekaligus mendekatkan akses hiburan dan budaya bagi warga.


Di sektor pendidikan, selain menyediakan seragam gratis, pasangan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan. Dengan tujuan menghasilkan talenta terbaik dari berbagai lapisan masyarakat, Arfi-Yena ingin memastikan setiap anak Bandung mendapatkan hak pendidikan yang merata tanpa terkecuali. Program penyediaan seragam gratis juga akan melibatkan pelaku UMKM lokal dalam produksinya, sehingga program ini turut berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan membantu ibu-ibu yang sering kali terjebak dalam pinjaman bunga tinggi, atau "bank emok."


Selain itu, pasangan ini menargetkan agar Bandung menjadi kota yang inklusif dan berkelanjutan dengan dukungan penuh bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak, perempuan, disabilitas, dan lansia. Visi Arfi-Yena mencakup kesejahteraan sosial yang berkeadilan, di mana mereka ingin memutus "sandwich generation" bagi perempuan dan generasi muda yang terbebani ekonomi keluarga. Mewujudkan Bandung yang nyaman, maju, dan berdaya saing secara global menjadi harapan besar Arfi-Yena untuk menciptakan kota yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.


Itu dia ringkasan visi misi 4 paslon cawalkot dan cawawalkot di Pilwalkot Bandung 2024.


Adapun pasangan Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya diusung oleh PDIP dan Partai Demokrat, Haru Suandharu-Dhani Wirianata didukung PKS dan Gerindra, Muhammad Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora, dan Partai Buruh, serta Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem yang diusung oleh Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura, dan Partai Garuda.


Debat publik menjadi kesempatan bagi para paslon untuk menunjukkan perbedaan pandangan dan prioritas dalam menghadapi berbagai isu di Kota Bandung.

Editor: redaktur

Komentar