Emil Ingin Terapkan "Teaching Factory"

emil-ingin-terapkan-teaching-factory Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar)
DIDADAMEDIA, Jakarta - Dalam memanfaatkan bonus demografi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana merombak kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tidak sejalan kebutuhan ekonomi saat ini. Bahkan, kata Emil, SMK menjadi salah satu penyumbang pengangguran terbesar di Jawa Barat.

Perombakan kurikulum SMK ini, bertujuan agar lulusannya bisa terserap kalangan industri atau perusahaan. Nantinya, kurikulum SMK di Jawa Barat akan dijadikan kemitraan dengan beberapa perusahaan penyedia lapangan pekerjaan.

SMK itu yang mengelola Provinsi seperti gaji guru, subsidi siswa dan lainnya, namun nantinya, Emil menjelaskan, SMK akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk masalah kurikulumnya.

"Nanti akan dijadikan kemitraan, jadi asetnya milik Pemprov, gurunya digaji Pemprov, anak-anaknya disubsidi Pemprov, tapi kurikulumnya nanti kurikulum Astra, nanti kurikulumnya kurikulum Indofood dan seterusnya," tutur Emil dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA.

"Dengan kekuatan Astra yang besar, mayoritas usahanya di Jawa Barat, agar di -match- kan dengan kami problemnya. Maka saya titip jangan sampai mereka (Siswa/i SMK) mendapatkan ilmu untuk tidak bekerja," kata Emil.

Itulah kata Emil, yang pihaknya harapkan hadir, metode Teaching Factory (TEFA), merupakan suatu metoda pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis. 

Pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.


Editor: redaktur

Komentar