DIDADAMEDIA, Bandung - Kasus penganiayaan yang dilakukan beberapa murid SMPN 2 Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan terhadap penjaga yang juga petugas kebersihan sekolah, Faizal Daeng Pole berakhir damai.
Para pihak yang terlibat dalam kasus ini sepakat untuk berdamai di kantor Polsek Galesong, Selasa (12/2/2019). Sebelumnya video insiden penganiayaan yang mengakibatkan Faizal mengalami luka di bagian kepala itu sempat viral di media sosial.
Seperti diposting akun Instagram, @viralkamera, Selasa (12/2/2019), kesepakatan damai ditandai dengan pernyataan tertulis dari kedua belah pihak.
Yang menarik, seperti disampaikan Kurniati, Kepala Dusun Jempang, Kecamatan Galesong, ternyata salah seorang murid masih memiliki ikatan keluarga dengan korban.
"Alhamdulillah, Kedua belah pihak sdh menempuh jalur kekeluargaan (karena ternyata antara si korban dan bapak salah seorang siswa merupakan sepupu), dan masing-masing telah membuat pernyataan tertulis di kantor Polsek Galesong utk mencabut aduan laporan kedua belah pihak dan berjanji tdk akan melanjutkan lg kasus tsb," tulis akun @viralkamera.
Sebelumnya warganet dihebohkan dengan sebuah video kekerasan yang dilakukan siswa dan orang tuanya terhadap pegawai kebersihan SMPN 2 Galesong. Dalam video yang beredar, Faizal mengalami luka robek di bagian dahi karena dipukul menggunakan gagang sapu besi.
Ironisnya, penganiayaan ini dilakukan empat siswa SMP 2 Galesong bersama seorang orang tua siswa. Kejadian berawal saat korban sedang memungut sampah di luar kelas. Lalu, lima siswa mengejek korban dengan kata-kata kasar dan tak pantas. Korban lantas menegur seorang siswa.
Siswa yang tak terima, pulang dan menyampaikan perihal pemukulan ini kepada ayahnya. Tak lama kemudian salah satu orangtua siswa mendatangi korban di sekolah.
Orangtua tersebut langsung memukuli Faizal hingga berdarah. Kejadian tersebut membuat siswa histeris. Tak lama berselang, beberapa staf pengajar datang mengamankan orang tua murid yang memukuli Faizal.
Editor: redaktur