Korsel-Jepang Tangani Masalah Sampah di Kabupaten Garut

korsel-jepang-tangani-masalah-sampah-di-kabupaten-garut Ilustrasi. (net)
DIDADAMEDIA, Garut - Pemkab Garut menjalin kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan dan Jepang untuk menangani persoalan sampah di Kabupaten Garut agar diolah menjadi energi listrik yang dapat memberikan keuntungan.

"Pemkab Garut menggandeng perusahaan dari luar negeri untuk mengolah sampah agar menjadi energi terbarukan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin (11/2/2019).

Dia menuturkan, kerja sama pengelolaan sampah itu sudah lama direncanakan, bahkan pemerintah daerah sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihak asing tersebut.

Menurut dia, pengelolaan sampah merupakan hal penting, apalagi saat ini pemerintah daerah belum optimal menanggulangi sampah di Garut, dari 500 ton per hari, hanya 300 ton yang dapat terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. "Potensi sampah kita sekitar 500 ton, namun baru 300 ton yang berhasil diangkut," katanya.

Potensi sampah yang tinggi itu, kata Rudy, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk bekerjasama dengan pihak asing agar sampah di Garut bermanfaat menjadi energi listrik terbarukan.

Perusahaan asing itu, lanjut dia, akan menginvestasikan teknologinya, dan alat penunjang lainnya dengan total sebesar Rp50 miliar, sedangkan pemerintah daerah tidak mengeluarkan dana untuk kerjasama itu. "Seluruhnya ditanggung kedua investor," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah daerah akan menambah lahan TPA seluas 5 hektare di sekitar TPA Sampah Pasir Bajing di Kecamatan Tarogong Kaler yang selama ini digunakan pemerintah daerah untuk pembuangan sampah.

Sampah di lahan tersebut, lanjut dia, akan dimanfaatkan menjadi energi listrik sekitar 25 megawatt yang akan dijual ke PLN sebagai perusahaan listrik negara resmi. "Hasilnya listrik sekitar 25 megawatt diserahkan ke PLN, nanti dari PLN kembali dijual," katanya.

Program penanggulangan sampah oleh asing itu, kata Rudy, telah berhasil dipraktikan di TPA Sampah Bantar Gebang, Bekasi, yang hasil litriknya akan dibeli Pemerintah DKI Jakarta.

Sementara energi listrik dari Garut, lanjut Rudy, akan dibeli langsung oleh PLN untuk selanjutnya dialirkan ke pelanggan PLN di Garut. "Asal ada kesepakatan dengan PLN mereka bakal datang, PLN sendiri diwajibakan pemerintah untuk membeli," katanya.


Editor: redaktur

Komentar