Tridinews.com - Penggunaan maggot dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung terbukti membawa hasil.
Selama empat tahun penggunaan maggot, sampah organik sebanyak 2 ton per hari selalu habis tak bersisa.
Seperti yang terlihat di di Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage yang telah memanfaatkan maggot sejak 4 tahun lalu.
Hasilnya, wilayah ini setiap hari mampu mengolah 2 ton sampah organik.
Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan, mengatakan pengelolaan sampah di Kelurahan Rancabolang mendekati paripurna.
"Kami sudah empat tahun memanfaatkan maggot (untuk mengolah sampah)," ujar Ahmad Nurhasan, Senin (25/3/2024).
Ahmad mengungkapakan kelurahannya sudah merintis pengelolaan maggot sejak 22 November 2019.
Meskipun alat pendukung masih terbatas sehingga saat itu baru bisa mengentaskan sampah dapur 200-300 kg per hari.
Pada Juni tahun 2020, Kelurahan Rancabolang mendapatkan CSR dari PT Pertamina untuk pengembangan maggot.
Dari bantuan tersebut terjadi peningkatan pengelolaan sampah yang signifikan.
"Tahun 2020 kita dapat CSR dari PT Pertamina sebesar Rp50 juta, untuk pengembangan maggotisasi,"
"Kita diberikan alat, seperti boks dan sebagainya. Dari bantuan tersebut kita meningkat pengeloaan sampahnya menjadi 500-600 kg per hari," ujar Ahmad.
Ketika Kota Bandung darurat sampah, ia mengedarkan surat kepada Ketua RT untuk memilah sampah dari sumbernya.
Pihaknya menyosialisasikan secara masif kepada kelompok, majelis taklim, RT, RW, hingga masjid.
Atas kerja keras selama ini, seluruh RW di Kelurahan Rancabolang sudah menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada 9 Januari 2024.
"Kami satu - satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW KBS. Sehingga dalam waktu dekat, kita akan diresmikan kawasan pertama KBS," tuturnya.
Ahmad menyampaikan bahwa pengelolaan maggot merupakan metode paling mudah dilakukan dan paling ramah lingkungan.
Selain paling ramah lingkungan, maggot juga membuat sampah habis dan tidak ada yang terbuang sia-sia.
"Dari fresh maggot, kita panen 75-80 kg per hari," ungkapnya.
Ahmad mengatakan, Kelurahan Rancabolang mampu menyelesaikan sampah dapur sekitar 2 ton per hari.
Namun, produksi sampah hanya 900 kg - 1,3 ton per hari.
Untuk menambah sampah agar tercapai 2 ton, pihaknya mengambil limbah sayur dan buah dari Pasar Induk Gedebage.
Per minggu bisa mencapai 700 kg- 1 ton sampah sayur dan buah untuk menutupi kekurangan.
"Kita ada ternak ayam, lele dan bebek. Kita jadikan maggot sebagai pakan ayam, lele, dan bebek. Dengan maggot tiap hari, lele dalam usia 2 bulan bisa panen,"
"Bahkan 2,5 bulan itu 1 kg isinya 5 ekor," ujar Ahmad.
Editor: redaktur