Tridinews.com - Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.718 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (4/3) pagi. Mata uang Garuda melemah 14,5 poin atau minus 0,09 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, baht Thailand melemah 0,12 persen, yen Jepang minus 0,03 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, yuan China minus 0,02 persen, dan peso Filipina minus 0,02 persen.
Di sisi lain, rupee India menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, won Korea Selatan 0,31 persen, dan ringgit Malaysia 0,39 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga melemah. Dolar Australia melemah 0,08 persen, dolar Kanada minus 0,02 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.
Sementara, Poundsterling Inggris menguat 0,02 persen dan euro Eropa 0,03 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah menguat hari ini. Menurutnya, rupiah berpeluang mendapatkan sentimen positif dari rilis data ekonomi AS yang melemah di Jumat (1/3) malam pekan lalu.
"Pelemahan data AS di akhir pekan ini menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS setelah sebelumnya data indikator inflasi AS, PCE Price Index yoy bulan Januari juga menunjukkan penurunan ke kisaran 2,4 persen dari sebelumnya 2,6 persen," ucapnya kepada Tridinews.com.
Berdasarkan sentimen di atas, Ariston pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.659 sampai Rp15.730 per dolar AS pada hari ini.
Editor: redaktur