Protes Keputusan PSSI, Persiwa Ancam Walk Out

protes-keputusan-pssi-persiwa-ancam-walk-out Persiwa merasa tak diperlakukan tak adil oleh PSSI dan mengancam tak akan datang ke Bandung. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Persiwa Wamena mengancam tidak akan datang ke Bandung untuk melakoni pertandingan leg kedua 32 besar Piala Indonesia menghadapi Persib Bandung, Senin (11/2/2019).

ksi tersebut merupakan buntut dari polemik penundaan jadwal laga Persib melawan Persiwa yang sejatinya digelar pada 4 Februari di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Senin (4/2/2019). Laga terpaksa ditunda lantaran Panpel Persib tidak mendapatkan izin dari kepolisian menggelar laga di GBLA.

Sebab stadion berkapasitas 38 kursi itu mengalami kerusakan infrastruktur. Persib kemudian mengajukan penjadwalan ulang pertandingan ke PSSI.

Permohonan tersebut pun dikabulkan. Sebagai operator turnamen PSSI kemudian memindahkan jadwal pertandingan ke tanggal 11 Februari, di Stadion si Jalak Harupat (SJH), Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Manajer Persiwa, Borgo Pane, mengatakan tidak puas dengan keputusan PSSI yang menjadwal ulang laga tersebut. Menurutnya, PSSI seharusnya menegakkan aturan yang sesuai dengan regulasi yang sudah dibuat.

Dalam regulasi Piala Indonesia, pasal delapan ayat enam dikatakan: Setiap klub bisa mengajukan permohonan izin penundaan pertandingan tujuh hari sebelum laga.

"Kita masih melihat keadilan untuk Persiwa. Sangat kecewa, kenapa regulasi tidak bisa ditaati. Keinginan Persiwa pssi tetap menjalankan regulasi," katanya melalui pesan singkat, Kamis (7/2/2019).

Borgo menambahkan dirinya akan mengirim surat protes kedua kepada PSSI. Andai tidak ada jawaban yang memuaskan dari PSSI, Persiwa kemungkinan besar tidak akan datang ke Bandung untuk melakoni pertandingan tersebut.

"Kita tunggu sikap PSSI atas surat kita. Surat pertama kota Sdh di balas,kita akan membalas surat balasan pssi hari ini mas. Kita beri tenggat waktu sampai Sabtu, kalau tidak ada jawaban kita tidak akan datang (ke Bandung)," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar