DIDADAMEDIA, Bandung - Tanggal 6 Februari 1952 jadi hari bersejarah bagi Elizabeth Alexandra Mary yang naik takhta menjadi Ratu Elizabeth II menggantikan sang ayah, Raja George VI yang meninggal di hari itu.

Elizabeth menjadi pemimpin dari tujuh Alam Persemakmuran yang mencakup wilayah Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan dan Sri Lanka. Dalam perkembangannya Alam Persemakmuran atau wilayah yang dipimpin Ratu Elizabeth II berkembang hingga sekarang.

Ratu Elizabeth, lahir pada 21 April 1926, dan di lingkungan keluarganya dikenal dengan sapaan Lilibet. Dia menikah dengan sepupu jauhnya, Philip Mountbatten, pada 20 November 1947 di Westminster Abbey London. Elizabeth melahirkan anak pertamanya, Pangeran Charles pada 1948.

Seperti dilansir laman History, sejak awal masa pemerintahannya, Elizabeth dianggap sebagai salah satu pemimpin kerajaan Inggris Raya yang sangat memahami rakyatnya. Dia dianggap memahami pentingnya nilai hubungan masyarakat.

Salah satu contohnya adalah mengizinkan upacara seremoni penobatannya pada 1953 disiarkan televisi sehingga bisa dilihat oleh rakyatnya yang sebelumnya terkesan 'diharamkan' mengetahui kegiatan di istana.

Sikap ELizabeth itu sempat memicu keberatan dari Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill dan yang lainnya yang merasa hal itu akan merendahkan upacara tersebut.

Elizabeth tercatat sebagai raja Inggris ke-40 sejak bertakhta sejak William the Conqueror. Dia telah bekerja keras dalam tugas-tugas kerajaannya dan menjadi salah satu tokoh populer di dunia hingga sekarang.

Meski dikenal cukup memahami nilai-nilai hubungan dengan masyarakat, tentu bukan berarti pemerintahan sang ratu bukan tanpa kontroversi. Selain penilaian positif, pastinya ada penilaian negatif terhadap Ratu Elizabeth II.

Salah satu pandangan negatif itu muncul dalam kasus meninggalnya Putri Diana, mantan istri Pangeran Charles dalam peristiwa kecelakaan di Paris pada 1997. Muncul kecurigaan adanya konspirasi dari pihak kerajaan Inggris dalam kasus tersebut.

Ratu Elizabeth dipandang sebagai orang yang dingin dan sulit dihubungi setelah perceraian putranya, Pangeran Charles dengan Putri Diana tahun 1996.

Di luar itu, sang ratu yang hobi menunggang kuda dan pecinta anjing Corgi, juga tercatat sebagai salah satu wanita terkaya di dunia, dengan kepemilikan real estat yang luas ditambah koleksi karya seni dan perhiasan yang nilainya fantastis. Nilai kekayaannya diperkirakan mencapai 550 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.

Editor: redaktur