DIDADAMEDIA -- Banyak hal yang menjadi indikator bahwa perekonomian di tanah air terus bergeliat dan bergairah. Di antaranya, tercermin pada penyaluran kredit oleh industri jasa keuangan (IJK) sektor perbankan.
Apa buktinya?
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hingga April 2023, penyaluran kredit perbankan bernilai sangat masif. Yakni pada posisi Rp 6.464 triliun. Secara tahunan, pencapaian itu bergairah 8 persen.
Moncernya penyaluran kredit itu diimbangi kualitas rasio Non-Performing Loan (NPL) net perbankan, yakni pada level 0,78 persen. Sedangkan rasio NPL gross pada posisi 2,53 persen.
Mengutip sejumlah sumber, Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, berpendapat, geliat penyaluran kredit perbankan itu berkat perkembangan positif kredit modal kerja.
Namun, ungkap mantan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Jabar ini, perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) pun kurang menggembirakan.
"Secara tahunan, pada April 2023, DPK perbankan sedikit terkoreksi, yakni 6,28 persen atau menjadi Rp 7.996 triliun.
Walau demikian, tegasnya, likuiditas perbankan tetap menempati level memadai karena sejumlah rasio likuiditas tetap terjaga.