DIDADAMEDIA -- Perkembangan teknologi digital membuat sistem pembayaran pun, secara perlahan, bertransformasi menjadi cashless alias non-tunai. Satu di antaranya, menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) Code.
Berkenaan dengan QRIS Code, Bank Indonesia (BI) memiliki sebuah misi. Yakni, tahun ini, BI ingin QRIS Code digunakan 45 jtua pengguna.
Melansir sejumlah sumber, Perry Warjiyo, Gubernur BI, pada Rapat Kerja (Raker) Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Menteri Keuangan serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), mengemukakan, tahun ini, pihaknya fokus pada perluasan dan pengembangan QRIS Code.
"Selain targetnya yakni pemanfaatan QRIS Code oleh 45 juta pengguna, juga memperluas BI-FAST," tandas Perry Warjiyo.
Agar misi terealisasi,ungkapnya, pihaknya terus mengampanyekan pemanfaatan QRIS Code sebagai pola transaksi digital, seperti halnya negara-negara Asia lainnya, semisal Singapura, Filipina, dan India.
Dia mengutarakan, perluasan pemanfaatan QRIS Code itu pun melalui pola kerja sama dengan Malaysia dan Thailand.