DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkot Bandung melalui Dinas Penataan Ruang (Distaru) mendukung langkah kepolisian yang mendorong Panpel Persib mencari stadion lain sebagai alternatif untuk menggelar pertandingan kandang.
Hal itu dikarenakan terjadi retakan dan penurunan struktur bangunan yang dikhawatirkan mengancam keselamatan penonton. Karenanya, Distaru Kota Bandung meminta semua pihak, khususnya bobotoh memahami keputusan atau langkah dari Polrestabes Bandung. Sebab dia yakin, keputusan itu adalah yang terbaik dan tindakan mencegah jauh lebih baik.
Meskipun struktur utama Stadion GBLA tidak bermasalah, menurut Sekretaris Distaru Kota Bandung, Chairul Anwar ada kekhawatiran karena pertandingan Persib di kandang seringkali dijejali penonton dalam jumlah banyak, bahkan kadang membludak dan di luar perkiraan.
"Bobotoh yang menonton biasanya sangat membludak, di luar daya tampung GBLA. Akhirnya Polrestabes merekomendasikan agar dicarikan alternatif dulu. Untuk preventif saja takut ada sesuatu yang tidak diinginkan, makanya kita pun setuju," jelas Anwar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Dodi Ridwansyah menyebutkan, laporan mengenai keretakan dan penurunan tanah di Stadion GBLA baru sebatas visual.
Sehingga kata Dodi, perlu ada pendalaman lebih lanjut. "Kami sedang mengupayakan untuk mencari penyedia jasa pengkaji teknis mengenai kondisi GBLA," ungkapnya.
Dengan kajian teknis tersebut, lanjut Dodi, dapat terlihat lebih jelas kondisi sesungguhnya. Termasuk jika memang perlu perbaikan.
"Tidak menutup kemungkinan kami akan menggandeng PT PBB (Persib Bandung Bermartabat) dalam penyediaan jasa ini. Karena mereka kan ada keinginan untuk mengelola. Biar hasilnya bisa menjadi dasar untuk kita dalam melakukan perbaikan," tuturnya.
Lebih lanjut Dodi menjelaskan, rencana kajian tersebut merupakan bentuk tindak lanjut hasil rapat koordinasi di Markas Polrestabes Bandung, Jumat (1/2/2019) lalu. "Apapun yang menjadi hasil rakor hari Jumat lalu, kami akan menindaklanjuti saran dan masukan pada hasil rapat tersebut," sebutnya.
Editor: redaktur