DIDADAMEDIA -- Makin berkembangnya kebutuhan telekomunikasi membuat para industri telekomunikasi dan provider lebih giat menggairahkan kinerjanya. Hal itu pun dilakukan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata).

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, berkat berbagai upaya,  PT XL Axiata Tbk berhasil menorehkan performa gacor selama 2022.

Tahun lalu, PT XL Axiata Tbk meraup Net Profit After Tax (NPAT) alias laba bersih bernilai mewah. Angkanya yakni Rp 1,1 triliun.

Melansir sejumlah sumber, Dian Siswarini, CEO PT  XL Axiata Tbk, menyampaikan, tahun lalu, pihaknya meraup income bernilai fantastis, Rp 29,2 triliun, yang secara tahunan, menggeliat 9 persen.

Catatan impresif lainnya, ujar dia, yakni total revenue data dan pelayanan digital. Nominalnya, sebut dia, Rp 26,6 triliun.

Dian Siswarini menuturkan, pencapaian itu berkat beberapa aspek. Di antaranya, ujar dia, penyediaan produk berkelanjutan dan jaringan berkualitas.

Efeknya, tambah dia, tahun lalu, pihaknya memperbesar blended Average Revenue per User (ARPU) menjadi Rp 39 ribu. Total pelanggan hingga akhir 2022, sambungnya, yaitu 57,5 juta.

Dia berpendapat, pencapaian itu pun karena makin masifnya kebutuhan data. Lalu, sambungnya, terus berkembangnya streaming video, yang kemungkinan besar, terus berlanjut pada tahun ini.

Dian Siswarini  mengakui bahwa industri telekomunikasi Indonesia mengalami persaingan ketat. Karena itu, ucap dia, pihaknya melakukan berbagai strategi agar tetap menorehkan performa positif.

Satu caranya, kata dia, berinvestasi secara masif dalam infrastruktur jaringan, tidak hanya perluasan maupun pemerkuatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi pelayanan, tetapi juga optimalisasi spektrum.

Jurus lainnya, transformasi digital 2.0 melalui pengembangan aplikasi MyXL dan MyAxisnet yang diikuti 25 juta pelanggan aktif.