DIDADAMEDIA - Amerika Serikat telah mengadakan pertemuan dengan diplomat asing dari 40 negara di Washington dan Beijing tentang masuknya balon mata-mata China ke langit AS pada akhir Januari.
Mengutip sejumlah sumber, pada Senin, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman memberi pengarahan kepada 150 diplomat asing di 40 kedutaan, sementara di Beijing, kedutaan AS mengumpulkan diplomat asing untuk menjelaskan temuan AS terkait balon tersebut.
Pejabat itu mengatakan bahwa AS ingin memberikan banyak informasi tentang balon udara itu, karena banyak negara yang rentan akan operasi balon tersebut.
Peristiwa balon udara pengintai ini membuat pihak Gedung Putih geram dan mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk membatalkan pertemuan dengan pihak China.
Kemudian, Pentagon meminta balon udara itu ditembakan. Sebuah jet tempur F-22 milik AS menembak balon udara di lepas pantai Carolina Selatan pada hari Sabtu.
China kemudian dimintai penjelasan terkait peristiwa tersebut, mereka mengatakan bahwa balon itu merupakan balon udara cuaca yang terbang ke wilayah udara AS dan kemudian mengutuk penembakan terhadap balon tersebut.
AS pun menegaskan di dalam pertemuannya dengan para diplomat bahwa balon udara tersebut merupakan operasi spionase yang dikendalikan oleh militer China, The People's Liberation Army.
China memberi tahu para diplomat bahwa balon udara tersebut dilengkapi panel surya untuk menampung lebih banyak tenaga dan jalur penerbangannya tidak sesuai dengan arus angin alami. Namun, AS membantah dan mengatakan bahwa balon udara tersebut dilengkapi dengan kemudi dan baling-baling.