Korban Jiwa Akibat DBD Meningkat, Pemerintah Belum Tetapkan Status KLB

korban-jiwa-akibat-dbd-meningkat-pemerintah-belum-tetapkan-status-klb Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia meningkat dan meluas dalam beberapa pekan terakhir. Meski begitu, hingga kini pemerintah pusat maupun di daerah belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

Di Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, korban meninggal akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty sampai Jumat (1/2/2019), mencapai 15 orang dari total 1.337 orang penderita DBD.

Sementara di Maluku Utara, berdasarkan data yang diterima Dinas Kesehatan Malut dari seluruh kabupaten/kota hingga akhir Januari 2019, jumlah penderita DBD sebanyak 112 orang.

Di Papua, Kabupaten Biak jadi wilayah tertinggi kasus DBD dengan jumlah penderita sebanyak 25 orang, dua orang di antaranya meninggal.

Sedangkan di Jawa Barat, belum ada update berapa jumlah penderita DBD di Jabar. Namun kecenderungannya meningkat di sejumlah kota/kabupaten. Bahkan, Pemkab Cianjur menetapkan status siaga DBD karena jumlah penderita kini sudah mencapai 90 orang, dua di antaranya meninggal dunia.

Di provinsi Sumatera Selatan, korban meninggal dunia akibat penyakit DBD satu orang  pada Jumat (1/2/2019), sehingga total korban meninggal selama Januari 2019 sebanyak empat orang.

Sementara itu Dinkes Provinsi Gorontalo juga belum menetapkan status KLB DBD kendati ada peningkatan kasus penderita. Hal itu merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanganan.

Kabupaten Gorontalo memiliki kasus terbanyak 103 kasus, 1 di antaranya meninggal dunia. Kota Gorontalo 57 kasus, 3 orang di antaranya meninggal. Sedangkan Kabupaten Gorontalo Utara 52 kasus, serta Kabupaten Bone Bolango 45 kasus, Kabupaten Pohuwato 43 dan Kabupaten Boalemo 29 kasus.

Editor: redaktur

Komentar