DIDADAMEDIA, Bandung - Suhu udara sedingin di kutub utara melanda sejumlah wilayah utara Amerika Serikat dan Kanada. Bahkan, temperatur di sebuah kota kecil di Negara Bagian North Dakota menyentuh minus 54 derajat celsius.

Pakar cuaca menyebut kondisi yang saat ini terjadi di Amerika Serikat merupakan fenomena polar vortek. Beberapa negara bagian bahkan, mengumumkan status darurat, seperti Wisconsin, Michigan, dan Illinois.

Hingga Rabu (30/1/2019) waktu setempat dilaporkan 12 orang meninggal akibat suhu dingin yang cukup ekstrem dan merupakan salah satu yang terparah dalam sejarah Amerika Serikat.

"Ini (suhu dingin) merupakan sejarah (terburuk)," kata pakar meteorologi dari National Weather Service (NWS), Ricky Castro seperti dilansir Reuters.

NWS memperingatkan kepada masyarakat untuk tidak berlama-lama berada di areal terbuka dan menyarankan tetap berada di rumah. NWS menyatakan, jika berada di luar ruangan dalam kondisi suhu dingin seperti sekarang, seseorang akan mengalami mati rasa.

Suhu dingin ekstrem yang melanda Amerika Serikat ini, juga berdampak terhadap aktivitas warga. Sejumlah sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar. Begitupun dengan aktivitas bisnis seperi jasa ekspedisi pengiriman barang lumpuh akibat jalanan yang tertutup salju tebal dan bahkan membeku jadi es.

Sementara di wilayah selatan yang suhunya tergolong lebih hangat seperti Mississippi dan Alabama, juga tetap diimbau waspada karena bukan tak mungkin fenomena polar vortek ini juga menerjang wilayah selatan.