DIDADAMEDIA, Bandung - Kementerian Sosial RI meminta Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) mencermati dinamika yang berkembang di era revolusi industri 4.0.
Hal itu disampaikan Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasamita saat berkunjung dan bersilaturahmi dengan civitas akamedik STKS Bandung di Jalan Ir.H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (30/1/2019).
Agus menyebut, paradigma pendidikan tinggi dalam vokasi di bidang pekerjaan sosial bisa ditempuh melalui politeknik, bermitra dengan pemangku kepentingan atau stakeholder yang fokus pada problematika kesejahteraan dan pekerjaan sosial.
"Perlu diakui, bahwa era persaingan global saat ini diperlukan profesionalitas dan paradigma baru, dengan menerapkan prinsip tata kelola kelembagaan yang baik. Perlu ada TARIF (transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness)," ujarnya kepada wartawan di kampus STKS Bandung, Rabu (30/1/2019).
Karenanya, lanjut Agus, pendidikan tinggi perlu melakukan vokasi dalam bentuk politeknik dengan mengintegrasikan internet of thing (IoT) dalam kurikulumnya.
"Karena umumnya, mahasiswa sudah mengenal teknologi komputerisasi terbaru. Kita bisa menekankan pada pola digital, artificial intelligence, big data, robotic dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena, disruptive innovation," bebrnya.
Metoda pembelajaran secara jarak jauh perlu dipertimbangkan, lanjutnya, terutama mata kuliah dengan sasaran pengembangan kecerdasan kognitif. Sedangkan kecerdasan motoris dan kecerdasan afektif sudah saatnya disiapkan dengan teknologi interaktif berbasis IoT jika memungkinkan.
"Semua itu demi kesejahteraan sosial di 2030 mendatang," tutupnya.
Editor: redaktur