DIDADAMEDIA, Bandung - Sejumlah ulama dan santri Kota Bandung menggelar halaqah (berkumpul) untuk saling bertukar pendapat menentukan siapa pemimpin yang tepat untuk Indonesia lima tahun ke depan.
Bertempat di Pesantren Cijawura Kota Bandung, halaqah dimulai Selasa (29/1/2019) malam hingga Rabu (30/1/2019) pagi. Acara dilanjutkan dengan tabligh akbar sekaligus pembacaan sikap dukungan Pilpres 2019.
Berdasarkan sejumlah pertimbangan, Forum Komunikasi Ulama dan Santri (Fokus) Kota Bandung menyatakan dukungannya kepada paslon nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'aruf Amin untuk memimpin Indonesia 2019-2024.
Fokus dalam pernyataannya, mendukung Jokowi-Ma'aruf Amin atas pertimbangan beberapa kriteria seperti diatur dalam hadis, fiqih dan Alquran. Di antaranya adil, memiliki kemampuan dan pengalaman untuk menentukan keputusan hukum yang tepat, dan memiliki jiwa dan mental yang stabil.
"Halaqah ini adalah semua ulama berkumpul untuk membicarakan harus seperti apa seorang pemimpin itu, lalu apa kewajibannya terhadap rakyat dan sebaliknya kewajiban rakyat kepada pemimpin," ujar tokoh ulama Jawa Barat, KH Sofyan Yahya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma'arif ini, juga mengatakan, sosok Jokowi memilik nasib yang bagus dan dianggap pantas untuk melanjutkan kepemimpinan Indonesia. Dia mencontohkan banyak infrastruktur berhasil dibangun di era mantan Wali Kota Solo tersebut, hal ini tak lepas dari takdir Allah SWT.
"Kata seorang ulama 'carilah teman hidup kamu orang yang baik-baik', nah Pak Jokowi nasibnya baik, saya lihat rencana jalan tol Soroja sejak 1994, sekelas SBY Jendral hebat masih belum diberikan jalan tol itu. Tapi ketika Jokowi naik, selesai itu jalan, termasuk infrastruktur lainnya, ya itu lah nasib," ungkapnya.
Dia meyakini apabila bergabung dengan orang yang bernasib baik, maka akan berdampak baik pula bagi orang banyak. "Jokowi itu nasibnya bagus, kalau nasab dan nisab kalah dengan Prabowo. Mereka hebat, tapi nasib kalah dengan Pak Jokowi itulah pemberian dari Allah yang ngga bisa diganggu gugat," paparnya.
Editor: redaktur