DIDADAMEDIA - Pelatih Timnas Qatar Felix Sanchez, mengatakan rekor enam pertandingan tanpa kebobolan di Piala Asia menjadi modal utama untuk menghadapi laga final.
Di partai puncak Qatar ditantang Jepang yang berpengalaman empat kali juara Piala Asia. Laga final Piala Asia 2019 digelar di Stadion Zayed Sports City, DUbai, Jumat (1/2/2019) nanti.
Qatar mengalahkan tim tuan rumah 4-0 pada laga semi-final, Selasa (29/1/2019). Walaupun diwarnai dengan insiden pelemparan dari penonton, pelatih asal Spanyol itu lebih memilih fokus ke hal positif.
Menjadi tim yang produktif seperti itu akan menjadi modal bagus bagi Qatar yang akan menggelar Piala Dunia 2022. Mantan pelatih tim muda Barcelona itu telah membangun sebuah tim yang mampu melaju jauh dari tim Qatar yang terdahulu di level Asia.
"Saya sangat senang untuk negara ini karena mereka telah bekerja sangat keras untuk membuat tim yang kompetitif," kata Sanchez seperti dikutip Reuters, Rabu (30/1/2019).
"Semua negara mengikuti target yang sama dan tentu saja hasilnya bisa dilihat di turnamen ini, yang memberikan kita bukti bahwa dengan kerja keras dan organisasi yang bagus kita bisa mendapatkan hasil yang bagus."
"Kami sedang bekerja sangat keras dan kami sangat bangga dan senang - mengetahui apa yang kami butuhkan untuk mulai mempersiapkan pertandingan terakhir, yang sangat lah penting," kata Sanchez.
Pertandingan final nanti, Qatar akan menghadapi kekuatan besar sepak bola Asia, juara empat kali Piala Asia tim Samurai Biru Jepang, yang kemungkinan menjadi ujian terberat bagi rekor pertahanan Qatar di turnamen.
Korea Selatan memegang rekor sebelumnya dengan lima "clean sheet" di turnamen 2015 yang diikuti 16 tim dan hanya kebobolan di final melawan Australia.
"Di enam pertandingan kami tidak kebobolan gol. Ini sangat penting dan salah satu kunci utama mengapa kami bisa lolos ke final," kata Sanchez.
"Namun Jepang adalah tim hebat . Kami tahu kami harus menunjukkan permainan yang bagus jika kami akan melawan mereka." tuntasnya.