Sertifikasi Insinyur, PII Kerja Sama dengan 8 Perguruan Tinggi

sertifikasi-insinyur-pii-kerja-sama-dengan-8-perguruan-tinggi PII menggandeng 8 perguruan tinggi di Bandung terkait sertifikasi insinyur profesional. (Nida/PindaiNews)
DIDADAMEDIA, Bandung - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menandatangani Memorandum of Aggreement (MoA) dengan delapan perguruan tinggi terkait pelaksanaa program sertifikasi insinyur profesional dan pembinaan keprofesional berkelanjutan serta program link and match.

Penandatanganan MoA dilaksanakan oleh Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), I Made Dana Tangkas dengan Universitas Achmad Yani, Universitas Pasundan, Universitas Islam Bandung, Universitas Widyatama, Universitas Parahyangan, dan Institut Teknologi Nasional.

"Bahwa insinyur profesional Indonesia saat ini hanya menggeluti bidang jasa konstruksi, sehingga kekurangan dalam bidang teknik industri atau insinyur profesional industri dan manufaktur," ujar Made di Kampus Unjani, Selasa (29/1/2019).

Selain itu, PII memperkirakan akan terjadi kekurangan 280.000 tenaga insinyur dalam lima tahun ke depan, sementara jumlah insinyur yang dicetak oleh perguruan tinggi tidak mampu memenuhi jumlah kebutuhan insinyur yang semakin bertambah.

Data PII menyebutkan, dalam sepuluh tahun jumlah insinyur yang dibutuhkan mencapai 650.000 dengan jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahun tetap saja masih kurang.

"Jumlah lulusan perguruan tinggi yang menggeluti bidang keinsinyuran hanya sekitar 14 persen, namun dari jumlah tersebut hanya separuhnyanya saja yang menggeluti pekerjaan yang ada kaitannya di bidang teknik keinsinyuran," tuturya.

Karenanya, BKTI-PII mengambil langkah kongkret melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi agar sinergis dan memenuhi kebutuhan, untuk menghadapi tantangan dan peluang era revolusi industri 4.0, dan Indonesia menjadi negara Industri yang berdikari dan sejahtera pada tahun 2030.

Editor: redaktur

Komentar