DIDADAMEDIA, Bandung - Meningkatnya penyakit demam berdarah dengue diiringi sekelompok orang yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan dengan menjual penangkal jentik nyamuk.
Masyarakat sering menemukan adanya sekelompok orang, yang mendatangi rumah-rumah, untuk memaksa agar masyarakat membeli bubuk abate. Bahkan mereka kadang menjual nama dinas kesehatan, saat berkunjung ke rumah-rumah warga.
"Kita dari dinas, tidak pernah menjual (bubuk abate)," ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Widyawati, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (29/1/2019).
Dia mengatakan, selama persediaan bubuk abate tersedia, masyarakat diberikan secara gratis melalui layanan kesehatan setempat seperti puskesmas.
"Tinggal minta aja selama persediaannya ada. Tapi biasanya itu (bubuk abate) diedarkan melalui posyandu-posyandu, atau kader-kader di kewilayahan," katanya.
Widya pun tidak menampik ada sekelompok orang yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan di tengah maraknya penyakit DBD tersebut.
"Yah kita juga enggak bisa bilang enggak boleh, karena ketersediaan (bubuk abate) di kita kadang terbatas yang ada di Kota ataupun Kabupaten. Tapi enggak boleh lah kalau maksa menjualnya," katanya.
Namun secara tegas ia mengatakan, jika pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, tidak pernah menjual belikan bubuk abate. "Kalau pun ada itu oknum," pungkasnya.