Yuk Intip daftar Orang Terkaya Indonesia, Siapa saja Mereka?

yuk-intip-daftar-orang-terkaya-indonesia-siapa-saja-mereka Hartono bersaudara. (merdeka.com)
DIDADAMEDIA, Bandung- Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia pada 2018. Sejumlah nama "langganan" masih tetap bertengger dalam daftar sepuluh terkaya di Indonesia. Namun pergeseran juga terus terjadi. Lantas bagaimana daftar orang-orang terkaya di Indonesia 2018 versi Forbes kali ini?

Dikutip dari BBC, Hartono bersaudara telah menjadi orang terkaya di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Ada pula nama baru di daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes.

"Daftar tahun 2018 ini istimewa karena ada empat pendatang baru, dan dua di antaranya relatif masih muda," kata pemimpin redaksi Forbes Indonesia, Taufik Darusman, kepada Famega Syavira dilansir BBC News Indonesia. 

Salah satunya adalah Danny Nugroho, presiden PT Bank Capital Indonesia, yang baru berusia 43 tahun, masuk ke peringkat 38 dengan kekayaan US$790 juta (Rp11,4 triliun). Selain itu ada pula Benny Tjokrosaputro (49 tahun), cucu pendiri Batik Keris, di urutan 43 dengan kekayaan US$670 juta (Rp 9,7 triliun). Benny membangun perumahan dan hotel di berbagai kota di Indonesia.

Berikut daftar nama sepuluh orang terkaya di Indonesia dan sumber kekayaannya.

1. R Budi dan Michael Hartono, US$35 miliar (Rp508 triliun)
Sekitar 70 persen kekayaan mereka berasal dari Bank Central Asia. Keluarga ini juga pemilik perusahaan produsen rokok, Djarum, elektronik Polytron dan real estate. Hartono bersaudara juga ada di peringkat lima dalam daftar keluarga terkaya Asia 2017.

2. Susilo Wonowidjojo US$9,2 miliar (Rp133 triliun)
Susilo (62 tahun) naik ke peringkat dua karena meningkatnya harga saham Gudang Garam, perusahaan yang memperoduksi sekitar 70 miliar batang rokok setiap tahunnya. Keluarga Wonowidjojo juga berinvestasi di kelapa sawit melalui Makin Group.

3. Eka Tjipta Widjaja US$8,6 miliar (Rp124 triliun)
Tahun ini kekayaan Eka Tjipta (95 tahun) turun US$500 juta, sehingga Eka Tjipta pun turun ke peringkat tiga. Kekayaan Eka berasal dari grup Sinar Mas yang bergerak di industri kertas, agrobisnis, telekomunikasi, real estate dan layanan finansial.

4. Sri Prakash Lohia US$7,5 miliar (Rp108 triliun) 
Sri Prakash (66 tahun) naik ke posisi empat seiring peningkatan harga saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand. Produk yang dihasilkan perusahaannya antara lain pupuk, bahan mentah tekstil dan sarung tangan medis.

5. Anthony Salim US$5,3 miliar (Rp76,9 triliun)
Anthoni Salim (69 tahun) adalah kepala Grup Salim, yang memiliki lebih dari 50 persen saham Indofood. Grup Salim memiliki pula firma investasi First Pacific di Hong Kong, pabrik roti di Singapura, dan perusahaan perdagangan di Cina. Kekayaannya tahun ini turun US$1,6 miliar

6. Tahir US$4,5 miliar (Rp65 triliun)
Tahir (66 tahun) adalah bos Mayapada Group, perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, rumah sakit, dan real estate. Dia juga memiliki sebagian lisensi Forbes Indonesia yang menerbitkan daftar orang terkaya ini.

7. Chairul Tanjung US$3,5 miliar (Rp50,8 triliun)
CT Corp milik Chairul Tanjung (56 tahun) dikenal sebagai perusahaan pemilik stasiun TV, Bank Mega dan jaringan supermarket. Perusahaan itu juga mengelola beberapa waralaba seperti Wendy's, Versace dan Mango.

8. Boenjamin Setiawan dan keluarga US$3,2 miliar (Rp46,4 triliun)
Boenjamin (85 tahun) mendirikan Kalbe Farma tahun 1966 di garasi rumahnya hingga kini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Dr Boen punya gelar doktoral bidang farmasi, dan juga memiliki 12 rumah sakit Mitra Keluarga.

9. Jogi Hendra Atmaja US$3,1 miliar (Rp45 triliun)
Jogi Hendra Atmaja (72 tahun) memiliki Grup Mayora, salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia yang menjual kopi, biskuit, permen dan lain-lain. Merek Mayora juga dijual di 90 negara di dunia dan mempekerjakan 30.000 orang.

10. Prajogo Pangestu US$3 miliar (Rp43,5 triliun)
Prajogo Pangestu (74 tahun) adalah pemilik PT Barito Pacific dan Chandra Asri, yang merupakan produsen petrokimia terpadu terbesar di Indonesia.

Editor: redaktur

Komentar