DIDADAMEDIA, Bandung - Facebook mempertimbangkan penggabungan tiga platform layanan pesan; WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger, yang memungkinkan pengguna mengirim pesan antar-platform untuk pertama kalinya.
Rencana itu disampaikan CEO Facebook Mark Zuckerberg, seperti dilansir New York Times dalam laporannya Sabtu (26/1/2019). Proses itu akan melibatkan pengkodean ulang perangkat lunak dasar dari tiga aplikasi untuk memastikan mereka bisa dioperasikan sesuai rencana.
Seorang pengguna WhatsApp akan dapat, misalnya, mengirim pesan teks untuk pengguna Instagram untuk pertama kalinya tanpa perlu berganti aplikasi.
Pengkodean ulang perangkat lunak itu juga akan melibatkan pengaktifan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end-encryption/E2E) pada ketiga aplikasi, menurut Mike Isaac dari New York Times.
Sementara semua pesan WhatsApp akan menggunakan fitur keamanan itu, yang mencegah siapa pun, termasuk Facebook sendiri, untuk mencegat atau menyensor isi pesan.
Facebook Messenger hanya mendukung E2E dalam mode "percakapan aman" khusus, yang tidak aktif secara default dan harus diaktifkan secara terpisah untuk setiap obrolan, sementara Instagram tidak memiliki enkripsi sama sekali.
Meskipun E2E adalah tindakan keamanan yang berharga bagi pengguna, E2E dapat membuat Facebook tidak bisa memindai pesan sebagai bagian dari bisnis periklanannya.
Teknologi ini juga mendapat tentangan dari organisasi penegak hukum, karena menghambat kemampuan mereka untuk mengintersep komunikasi yang dicurigai secara real time.
Editor: redaktur