DIDADAMEDIA, Bandung - Sampah sachet, plastik multilayer, dan lainnya, hingga kini, menjadi permasalahan yang belum tuntas. Sampah-sampah jenis itu menyebabkan lingkungan rusak. Efeknya, bisa menimbulkan bencana.
Karena itu, di Indonesia, produsen Consumer Goods ternama, Procter & Gamlbe (P&G) Company, melanjutkan bergulirnya program yang berkaitan dengan lingkungan, yakni Conscious Living.
Ocotpus Indonesia terpilih oleh P&G Indonesia sebagai platform ekonomi sirkular. Dasarnya, Ocotpus Indonesia berpengalaman dan berhasil menanggulangi sampah dari hulu ke hilir.
Ariandes Veddytarro, Sustainability Champion P&G Indonesia, Rabu (22/6/2022), mengatakan, upaya ini sebagai cara pihaknya menangani sampah sachet, plastik multilayer, dan lainnya yang mencemari lingkungan.
Di Jabar, ungkapnya, program ini bergulir lancar. Selama delapan bulan, kata dia, 20 ribu penduduk Jabar menyetorkan 35,1 ton sampah plastik produk P&G.
Di Tatar Pasundan, lanjutnya, Conscious Living melibatkan 2.916 pelestari. Sebanyak 54 persen di antaranya, terang dia, adalah kalangan perempuan, yang mayoritas, kaum disabilitas.
Secara ekonomi, ujarnya, Conscious Living berdampak positif. Para penerima manfaat yaitu memperoleh income tambahan bernilai Rp 350-Rp 800 ribu per bulannya.
Editor: redaktur