DIDADAMEDIA, Gowa - Bantuan untuk korban banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan khususnya paket kebutuhan pangan mulai berdatangan dari berbagai kalangan.
"Alhamdulillah kepedulian dari masyarakat Sulsel dan lainnya dari luar Sulsel mulai berdatangan. Kebutuhan dasar untuk pengungsi sangat dibutuhkan," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu (23/1/2019).
Dia mengatakan sejumlah kebutuhan pangan berupa mie instan, telur, beras, pakaian, popok bayi, makanan ringan, air minum, selimut, dan sebagainya, kini mulai berdatangan di posko induk pengungsian, Baruga Pattingalloang.
Bupati Adnan menyatakan bantuan tersebut datang dari berbagai instansi-instansi, seperti Hipmi Gowa, organisasi-organisasi, dan SKPD Pemkab Gowa.
"Alhamdulillah hari ini banyak bantuan yang datang, ini tiada lain karena panggilan hati untuk membantu saudara-saudaranya yang lagi mengalami musibah," ungkapnya.
Adnan membeberkan, jumlah korban yang mengungsi saat ini sudah mencapai 2.121 orang, tersebar pada 14 posko pengungsian yang telah disediakan, sehingga menurutnya semua bantuan ini akan dibuat dalam bentuk paket.
"Jadi kita kumpulkan semuanya dulu lalu dibuat perkantong, misalnya dalam sekantong sudah ada beras, makanan,pakaian, dan minumanya, sehingga setiap yang didapatkan perorangnya bisa sama, barulah kemudian didistribusikan," bebernya.
Tidak hanya itu, selain bantuan makanan dari luar, orang nomor satu di Gowa itu juga mengumpulkan dana partisipasi dari pimpinan SKPD yang terkumpul kurang lebih Rp16 Juta.
Bupati termuda Kawasan Timur Indonesia ini mengaku, dana kontigensi Pemkab Gowa belum bisa dipakai karena kejadian tersebut belum berstatus siaga tanggap.
"Dana kontigensi kan belum bisa dipakai, sehingga untuk mengantisipasi itu saya kumpulkan semua pimpinan SKPD untuk berpartisipasi mengeluarkan dana pribadinya dan alhamdulillah terkumpul Rp16 Juta lebih," terangnya.
Bupati berharap, dengan adanya bantuan ini para korban bisa sedikit terpenuhi kebetuhannya, dan tetap tenang menghadapi musibah yang menimpa Kabupaten Gowa.
"Saya sudah membuat 14 tim dari SKPD untuk selalu stanby pada posko pengungsian, dan memastikan makanannya tidak terlambat, serta bagi masyarakat yang ingin membantu kami sangat menerima karena saudara-saudara kita sangat membutuhkannya," harap Adnan.