Ini Strategi bank bjb Hadapi Persaingan Bisnis yang Kian Kompleks

ini-strategi-bank-bjb-hadapi-persaingan-bisnis-yang-kian-kompleks Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) siap menghadapi tantangan bisnis perbankan yang kian kompleks. Selain persaingan bisnis bank konvensional, kini perusahaan perbankan dihadapkan pada tuntutan menyediakan jasa keuangan yang mengandalkan teknologi sebagai basis bisnis (financial technology).

Sebagai langkah untuk mengantisipasi hal tersebut, bank bjb telah mempersiapkan beberapa strategi dalam menghadapi tahun 2019 dengan memprioritaskan lima kegiatan utama. Pertama, penguatan permodalan untuk mendukung akselerasi bisnis.

Kedua, penghimpunan dana pihak ketiga melalui pengembangan e-channel untuk menjaga likuiditas bank. Ketiga, peningkatan pertumbuhan kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit. Keempat, pengembangan digital banking untuk mengoptimalkan transaksi bisnis dan memperkuat sinergi bidang supporting.

Lima strategi bisnis bank bjb tersebut disampaikan Agus Mulyana, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang saat ini jadi Plt. Direktur Utama bank bjb dalam acara Business Review Triwulan IV Tahun 2018 di Crowne Plaza Bandung, Rabu (23/1/2019).

Revolusi industri 4.0 yang berdampak terhadap hampir semua aspek bisnis, menjadi tantangan yang dihadapi dunia perbankan, termasuk bank bjb. “Perubahan pola bisnis yang didorong oleh tuntutan kebutuhan masyarakat, memaksa industri perbankan untuk berinovasi dalam mengembangkan layanannya,” kata Agus.

Namun demikian, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang justru akan menjadi modal perbankan untuk dapat tumbuh semakin maju dan berkembang. “Perbankan harus mampu adaptive  dan membuat terobosan serta inovasi yang lebih memudahkan masyarakat. Juga melakukan penetrasi bisnis, memanfaatkan peluang yang lebih besar hingga pelosok negeri,” tutup Agus.

Bank bjb terus berinovasi menjawab tantangan bisnis ke depan dengan manajemen yang andal dan solid. Termasuk menjadi bagian membangun negeri bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Pemerintah Kota dan Kabupaten, serta masyarakat.

Kembangkan Produk Digital Baru
Perubahan pola bisnis yang dipicu perkembangan teknologi mendorong bank bjb berupaya untuk meningkatkan layanan digital di tahun 2019 yaitu pengembangan beberapa produk digital baru. Di antaranya, pengembangan e-Money Server Based untuk transaksi menggunakan QR Code. Kemudian Mobile Banking yang lebih User Friendly dan penambahan fitur lainnya. Ketiga, self Service Banking Machine atau E-Kiosk dan transaksi menggunakan Chat Bot serta digital laku pandai, New EDC dan virtual assistant.

Selain itu inovasi digitalisasi produk juga dilakukan dalam hal penyaluran kredit UMKM, dengan harapan digitalisasi tersebut akan memperluas skala ekonomi, menciptakan peluang pasar baru serta mempercepat hubungan antara produsen dan konsumen. Hal tersebut sesuai dengan karakter layanan kredit mikro yang menuntut kecepatan, kemudahan dan tanpa agunan.

Hal tersebut merupakan wujud nyata bank bjb sebagai Agent of Development dan bentuk sinergitas antara BUMD dan Pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam tagline-nya yaitu “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

Komitmen bank bjb akan terus mendukung program-program Pemerintah, dimana bank bjb diharapkan bisa menjadi bank pembangunan dan mendorong penyaluran dana untuk pembiayaan UMKM. Sebagaimana diketahui perekonomian di Provinsi Jawa Barat ditopang salah satunya oleh sektor UMKM.

Karenanya, untuk meningkatkan pertumbuhan kredit di sektor UMKM akan diterapkan beberapa strategi yaitu  memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) termasuk meningkatkan akses perbankan di masyarakat pedesaan. Kemudian program kemitraan atau inti-plasma dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat dan memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan Lembaga Keuangan Mikro.

Selain sektor UMKM, bank bjb juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional baik melalui pembiayaan kepada sektor infrastruktur yang sejalan dengan target pemerintah untuk memprioritaskan dua sektor tersebut.

Proyek-proyek berskala nasional seperti pembangunan jalan tol, proyek pembangunan pelabuhan baru, proyek penyediaan air minum dan proyek pembangunan bendungan serta jaringan irigasi yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten akan menjadi prioritas kami dalam menjalankan komitmen. Sebagai salah satu program akselerasi, bank bjb akan berkolaborasi dengan BUMD-BUMD lain di wilayah Jawa Barat dan Banten agar pembangunan dan program-program Pemerintah dapat segera direalisasikan.

Business Review bank bjb merupakan salah satu program kerja yang dalam pelaksanaannya diselenggarakan secara berkesinambungan di setiap triwulan. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi kinerja bisnis bank bjb dan merumuskan strategi bisnis bank bjb serta membangun team work, sinergi dan kebersamaan di antara peserta Business Review dalam rangka pencapaian strategi bisnis bank bjb ke depan. Selain pemaparan kinerja, turut diadakan sesi pemaparan dan diskusi yang diisi oleh narasumber dari internal dan eksternal.

Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengharapkan bank bjb untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai bank pembangunan daerah. Dalam hal ini, dia mengharapkan bank bjb melakukan penetrasi untuk memberikan pelayanan kepada pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.

“Sehingga bank bjb semakin dikenal dan berada di dalam hati semua masyarakat Jawa Barat. Termasuk dalam memberikan kredit kepada pemerintah daerah yang akan melakukan pembangunan. Dari pada ke bank lain, lebih baik bank  bjb karena milik masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.

Terkait dengan kredit pembangunan, Pemprov  Jawa  Barat akan meluncurkan kredit Indah (Infrastruktur Daerah). “Insya Allah dalam waktu dekat ini, program kredit Indah ini akan dilaunching. Saya ingin bank bjb ikut membantu pembanguan di darah. Karena kalu mengandalkan dari APBD atau CSR sangat terbatas,” terangnya.

Selain itu, Ridwan Kamil meminta bank bjb untuk memperhatikan sektor mikro. Berdasarkan data, terdapat 4 juta kepala keluarga di Jawa Barat yang masuk kategori miskin. Dan masih banyak masyarakat Jawa Barat yang tidak memiliki akses terhadap perbankan.

“bank bjb harus menjemput bola. Saat ini layanan yang harus mendatangi masyarakat bukan sebaliknya. Dengan melakukan pola tersebut, maka Insya Allah masyarakat Jawa Barat akan terbebas dari rentenit dengan adanya kredit mikro tanpa agunan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sektor IT yang harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini.

Editor: redaktur

Komentar