Kiprah Vietnam di Piala Asia Bikin Iri Indonesia, Ini Alasannya

kiprah-vietnam-di-piala-asia-bikin-iri-indonesia-ini-alasannya Timnas Vietnam tampil mengejutkan di Piala Asia 2019. (Foto-foto: the-afc.com)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pecinta sepak bola di Asia bahkan dunia, kini menanti sejauh mana satu-satunya wakil ASEAN yang tersisa, Vietnam melanjutkan kejutan di panggung Piala Asia 2019.

Skuat Golden Dragons yang mengawali kampanye mereka di Piala Asia 2019 dengan langkah tertatih, lolos ke fase gugur melalui jalur peringkat ketiga terbaik berkat nilai fair play yang lebih baik dari Lebanon.

Setelah mengejutkan dengan menyingkirkan Jordania melalui drama adu penalti di 16 besar, Vietnam di babak perempat final akan menantang tim unggulan Jepang di Stadion Al Maktoum, Dubai, Kamis (24/1/2019).

Menghadapi Samurai Biru, tentu jadi tantangan berat bagi tim besutan Park Hang-seo tersebut. Tapi bukan tak mungkin juara Piala AFF 2018 ini menciptakan kejutan yang lebih besar seperti yang dilakukan sebagian besar pemainnya di ajang Piala Asia U-22 2018 lalu.


Ketika itu Vietnam U-22 secara mengejutkan menembus partai puncak sebelum dikandaskan Uzbekistan melalui gol dramatis di Andrey Sidorov di menit-menit akhir perpanjangan waktu.

Beberapa pemain dari skuat Vietnam di Piala Asia U-22 2018 kemudian dipromosikan ke tim senior oleh pelatih Park Hang-seo. Bahkan, mereka jadi andalan di Piala Asia 2019 seperti Nguyen Quang Hai, Phan Van Duc dan Nguyen Cong Phuong.

Golden Dragons merupakan salah satu negara di Piala Asia 2019 yang komposisi pemainnya tergolong cukup muda. Tak ada pemain mereka yang berusia di atas 30 tahun.

"Kekuatan kami ada di kesatuan tim. Para pemain kami tahu betul bahwa kami adalah satu tim, dan saya selalu mengingatkan mereka bahwa kami adalah satu tim yang berjuang bersama," ungkap Park Hang-seo seperti dilansir laman resmi AFC.


Kiprah timnas Vietnam di Piala Asia 2019 memang pantas dibanggakan jutaan rakyatnya, di sisi lain Vietnam juga membuat 'iri' negara-negara tetangganya, termasuk Indonesia.

Membandingkan perkembangan sepak bola Vietnam yang baru bangkit pada era 1990-an dan terus memperlihatkan peningkatan kualitas dengan sepak bola Indonesia memang bikin 'sakit hati'. Bagaimana bisa mereka bisa meninggalkan kita yang cuma membanggakan masa lalu sebagai negara Macan Asia.

Yang jelas Vietnam sangat serius melakukan pembenahan di semua lini, mulai dari federasi, pembinaan di level usia dini, kualitas wasit dan pengelolaan kompetisi yang output-nya berdampak luar biasa terhadap prestasi timnas mereka di berbagai ajang internasional. Tak kalah penting juga, Vietnam juga sangat serius memberantas virus match fixing atau praktik pengaturan skor.

Itu alasan mengapa membandingkan sepak bola Vietnam dengan Indonesia terasa 'sakit hati'. Diakui atau tidak, sepak bola di Indonesia adalah perkara yang teramat rumit untuk dijalankan, dipahami dan mungkin salah dimaknai karena kerap jadi ladang untuk urusan ataupun kepentingan lain.

Sepak bola Indonesia lebih banyak berkecamuk dengan urusan internal seperti masalah di federasi dan buruknya pengelolaan kompetisi domestik ditambah praktik pengaturan skor pertandingan yang kian menambah karut marut.

Editor: redaktur

Komentar