Pemkab Cianjur Klaim Sukses Tekan Kasus Stunting

pemkab-cianjur-klaim-sukses-tekan-kasus-stunting Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkab Cianjur mengklaim sukses melakukan penanganan stunting atau kekerdilan sepanjang 2018, sehingga kasus tersebut menurun dari batas wajar secara nasional.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, persentase penilaian sudah menunjukan penurunan angka kasus stunting dari batas wajar 41%. Namun, Cianjur saat ini masih dihadapkan kurang gizi yang masih tinggi.

"Persentase balita di Cianjur yang memiliki postur tubuh pendek atau sangat pendek sekarang di angka 14,91%. Angka tersebut menurun jauh dibandingkan awal 2018 berdasarkan data Riskesdas," kata Herman, Selasa (22/1/2019).

Hingga kini, menurut Herman, sudah ada progres ke arah yang lebih baik, penurunannya sangat signifikan selama setahun terakhir. Meskipun awalnya Cianjur disebut sebagai daerah dengan kasus kekerdilan tinggi.

Namun, berbagai upaya untuk menangani kasus tersebut dibantu pemerintah pusat dan Pemprov Jabar serta upaya tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Cianjur yang turun langsung ke lapangan untuk menurunkan angka penderita kekerdilan.

Pihaknya juga mencatat angka kasus gizi buruk mengalami penurunan. Pada 2016 ada 323 kasus, 2017 sebanyak 173 kasus dan penurunan signifikan di 2018 yang hanya 98 kasus. "Persentase untuk balita kurang gizi akut berada di angka 3,90 persen. Angka tersebut dibawah batas tolerasnsi WHO sebesar 5 persen. Tentunya ini akan menjadi perhatian untuk terus diturunkan," jelas Herman.

Pemkab Cianjur, menurut dia, masih memiliki pekerjaan rumah terkait status gizi kurang yang angkanya masih di kisaran 19% sedangkan batas toleransi WHO harus di bawah 10%.

"Kami akan melakukan upaya untuk penanganan kekerdilan serta masalah gizi kurang. Setiap wilayah, terutama yang angka kekerdilan dan gizi kurangnya tinggi sudah diinstruksikan agar didata kembali dengan komitmen untuk menuntaskan masalah kesehatan," kata Herman.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan, ada tiga kegiatan prioritas dalam pencegahan dan penanganan kekerdilan pada 2019 seperti peningkatan pendidikan gizi, pemberian suplemen gizi dan penguatan surveilan gizi.

"Ada beberapa program lainnya untuk lebih menggenjot penanganan dan pencegahan kekerdilan. Kami menargetkan Cianjur sukses dalam program nol kekerdilan pada beberapa tahun ke depan," tuntasnya.

Editor: redaktur

Komentar