DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung mencatat adanya penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD). Hingga Senin (21/1/2019), kasus DBD mencapai 67 kasus, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 189 kasus.
"Sampai saat ini belum ada kenaikan yang signifikan. Akan tetapi sebagai langkah preventif, kami sudah membuat surat edaran ke kecamatan untuk mewaspadai DBD dengan cara PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 4M (Mengubur, Menutup, Menguras dan Memantau)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bandung, Grace Merdiana Purnami dalam rilis yang diterima PindaiNews, Senin (21/1/2019).
Grace menyampaikan harus ada sosialisasi terkait fungsi fogging, pasalnya masih banyak masyarakat yang keliru dan memilih fogging sebagai cara mencegah terjadinya DBD.
"Fogging sendiri hanya untuk memberantas nyamuk dewasa, itupun harus ada KDRS (Kewaspadaan Dini Rumah Sakit). Setelah ada KDRS baru kita melaksanakan PE (Penyelidikan Epidemiologi), untuk memastikan apakah benar di daerah tersebut endemis DBD," terangnya.
Yang terpenting dan patut disyukuri, kata Grace, tidak ada korban dalam kasus DBD hingga media bulan Januari ini. Namun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk membersihkan tempat- tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa, mudah-mudahan kedepannya juga tidak ada. Untuk itu masyarakat diimbau untuk menyisir setiap sudut rumah yang biasanya terlewatkan, seperti di belakang lemari es, tatakan dispenser atau tempat lain yang dimungkinkan menjadi tempat bertelurnya nyamuk," ungkap Kadinkes.
Grace juga menambahkan, guna membasmi nyamuk Aedes Aegypti masyarakat bisa melakukan PSN dan jentik seminggu sekali. PSN bisa dilakukan dengan cara memberikan larvasida pada tempat penampungan air, memeriksa tempat yang dapat menampung air, juga memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Editor: redaktur
Januari 2019, Kasus DBD di Kabupaten Bandung Turun
