DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkab Cianjur memastikan stok cadangan beras cukup aman meskipun sejumlah lumbung padi di wilayah tersebut banyak yang rusak akibat bencana alam, bahkan sejumlah wilayah terancam gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano optimistis tahun ini hasil panen dan stok beras mengalami surflus. Salah satu indikatornya karena para petani melakukan pola tanam yang cukup baik.
"Bahkan kami perkirakan tahun ini hasil panen padi dan stok beras di Cianjur surflus atau berlebih seperti tahun sebelumnya," kata Mamad, Senin (21/1/2019).
"Petani di Cianjur, sudah pintar memilih waktu tanam dan tidak lagi memaksakan diri untuk menanam padi, namun sudah diseling dengan palawija ketika musim kemarau tiba," ujar Mamad menambahkan.
Mamad menjelaskan sejak masuknya musim penghujan diakhir tahun lalu, membuat ratusan hektar area pesawahan tepatnya di kecamatan yang merupakan lumbung padi Cianjur, terkena bencana alam longsor dan tergenang banjir rob.
Namun hal tersebut tidak memengaruhi hasil panen karena petani sudah tidak lagi melakukan penanaman secara serentak seperti tahun-tahun sebelumnya. Petani di Cianjur sudah terbiasa melakukan sistim tanam tiga kali dalam setahun.
Kebutuhan beras Cianjur, saat ini sekitar 255.000 ton, sedangkan hasil yang diperoleh dalam setahun mencapai 835.000 ton, sehingga hasil panen Cianjur mengalami surplus setiap tahun dan setiap kali panen.
"Cianjur memiliki area tanam padi seluas 161.892 hektare yang dapat dipanen tiga bulan kedepan dan lahan tersebut sudah dapat ditanami kembali setelah panen. Sehingga stok beras selama satu tahun kedepan masih aman," tuntasnya.
Editor: redaktur