Mau Ngopi Sambil Belajar Meracik Kopi? Datang aja ke Djaman Coffee

mau-ngopi-sambil-belajar-meracik-kopi-datang-aja-ke-djaman-coffee Djaman Coffee menawarkan sensasi ngopi yang berbeda dibandingkan coffee shop lainnya. (Foto-foto: Nida/PindaiNews)

DIDADAMEDIA, Bandung - Setiap coffee shop biasanya memiliki metode tersendiri dalam meracik atau mengolah kopi sebelum disajikan kepada pengunjung.

Perbedaan selalu coba dilakukan dan dicari pengelola ataupun pemilik kedai kopi agar keunikan signature tersendiri, seperti di Djaman Coffee yang berlokasi di Jalan Purwakarta, Antapai, Bandung.

Di Djaman Coffee, setiap secangkir kopi disajikan secara sehat. "Kita menyediakan kopi yang sehat tanpa mengubah rasanya," ujar Barista Djaman Coffee, Dwi Astri Jualintini kepada PindaiNews, Sabtu (19/1/2019).

Aci, demikian sapaan Astri menjelaskan, untuk ekspreso base yang disajikan di Djaman Coffee lebih ke klasik yakni saat diminum ada berbagai rasa yang muncul seperti cokelat, cookies dan karamel.

"Cara penyajiannya pun kita mengunakam metode zaman dulu," tambah Aci.


Banyak konsumen sudah paham akan kopi sehingga tak jarang meminta kopi yang tidak ada di menu. "Kalau kami ada alatnya dan faham akan metode penyajiannya pasti disajikan," tukasnya.

Selain itu, Djaman Coffee juga menyediakan kopi susu menyegarkan, dengan campuran 20% kopi berkualitas. "Menu yang ada, kita elaborasi lagi, jadi ada es kopi djaman, crista dan float gess dengan rasa yang dijamin snagat nikmat," ucap Aci.

Dari rasa yang unik tersebut, lanjutnya, penikmat kopi di Djaman Coffeee lebih banyak dari kalangan muda. "Mereka biasanya menyelesaikan pekerjaan atau sekadar ingin santai dengan teman-temannya," imbuhnya.

Selain itu, adanya open bar yang mengedukasi konsumen cara membuat kopi, juga menjadi salah satu daya tarik dari Djaman Coffee.

Sedikit informasi, nama Djaman Coffee digunakan saat kafe tersebut didirikan Juni 2017. Ketika itu, coffee shop sedang di pucuk dan menjadi era kebangkitan kopi di Indonesia, khususnya Kota Bandung.

"Ini lokasinya emang bukan yang strategis, karena yang lewat rata-rata untuk pergi atau pulang kerja. Tapi, seiring waktu, dimulai daei warga sekitar hingga dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Djaman," pungkasnya.

Editor: redaktur

Komentar