DIDADAMEDIA, Garut - Presiden Joko Widodo hadir pada acara cukur massal di lokasi wisata Situ Bagendit Garut, Sabtu (19/1/2019). Saat itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak beberapa kali mengarahkan tukang cukur bernama Herman, sebelum memotong rambut suaminya.
Herman memang sudah menjadi langganan Jokowi sejak 2013 lalu. Sebelum memotong rambut Jokowi, rambutnya, Iriana tampak memberikan arahan kepada tukang cukur yang kemudian diiyakan Jokowi sambil menunjuk ke arah kepala bagian belakang Jokowi. "Ini lho yang sering disisir ke belakang sulit. Di sini jangan kepotong terlalu pendek nanti mengarahkannya sulit," kata Jokowi.
Iriana kemudian duduk di sisi tak jauh jaraknya dari Jokowi saat sang suami sedang dicukur. Selesai dicukur, Jokowi kemudian mendekat dan bertanya kepada wartawan model rambut barunya. "Modelnya mohawk. Ya tanya yang nyukur modelnya apa," kata Jokowi saat ditanya model rambutnya.
Saat ditanya apakah puas dengan hasil cukur Kang Herman, tukang cukur asal Garut yang sudah lama jadi langganannya itu Jokowi mengaku sudah terbiasa dengan hasil cukuran itu.
"Memang sehari-hari yang nyukur Mas Herman. Yang paling penting kita ke sini itu yang pertama kita mau bangun perumahan khusus untuk tukang cukur Garut untuk PPRG. PPRG itu Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut," katanya.
Presiden ke Garut salah satunya dalam rangka meletakkan batu pertama pembangunan perumahan subsidi untuk komunitas yakni PPRG. "Jadi ini bukan cukurnya, yang paling penting tadi perumahannya," katanya.
Saat ini pemerintah kata dia baru memfasilitasi perumahan ke depan, Jokowi membuka peluang bagi tukang cukur untuk mengakses pembiayaan.
"Ya ini yang kita urus perumahan. Nanti kalau memang ada yang ingin misalnya memperluas usahanya kemudian mau ambil KUR ya enggak apa. Disilakan saja," katanya.
Jokowi sendiri melihat tukang cukur sebagai profesi yang potensial dalam industri fesyen kecantikan dan di Garut banyak talenta-talenta yang dapat dikembangkan.
"Tukang cukur kan sebuah keahlian dalam industri kreatif fesyen kecantikan. Saya melihat memang di Garut ini memiliki sebuah genetis turun-temurun dan keahlian itu sekarang sudah 17 ribu. Bukan jumlah yang sedikit, 17 ribu anggotanya. Ini sebuah keahlian khusus dalam industri fesyen kecantikan," katanya.