DIDADAMEDIA, Bandung - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo/Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto melarang Sandiaga menyebut kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan dalam debat capres, Kamis (17/1/2019).
Awalnya, Sandi ingin mengangkat isu terkait kasus teror kepada Novel di panggung debat capres/cawapres pertama yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Tapi kata Dahnil, Prabowo melarangnya karena isu tersebut dinilai terlalu sensitif.
"Jadi, pada saat itu memang Sandi ingin menyampaikan kasus Novel. Akan tetapi, Prabowo bilang tahan dahulu," kata Dahnil, Sabtu (19/1/2019).
Dahnil mengatakan, bahwa Prabowo tidak ingin 'mempermalukan' Jokowi terkait dengan kasus Novel karena memang ada banyak hal yang rumit dalam kasus tersebut.
Menurut dia, Prabowo merupakan pribadi yang baik sehingga tidak mau mengungkit-ungkit kesalahan orang atau tidak langsung menyerang.
"Prabowo itu begitu, 'nice boy', dia tidak mau mengungkit-ungkit kesalahan orang, tidak langsung menyerang," ujarnya.
Kasus penyerangan Novel, lanjut dia, akan menjadi fokus untuk dituntas jika Prabowo/Sandi terpilih menjadi capres/cawapres.
Menurut dia, tim gabungan pencari fakta (TGPF) akan dibentuk Prabowo/Sandi untuk mempercepat penyelesaian kasus Novel.
"Jangan lupa, ada saya dan Bambang Wijojanto di sana untuk mengawal kasus Novel," tegasnya.
Editor: redaktur