DIDADAMEDIA, Bandung - Film selalu menjadi media yang tepat dalam menyampaikan pesan-pesan moril nan membangun. Itu juga yang coba disampaikan 'Terima Kasih Cinta' yang tayang mulai Kamis (17/1/2019) kemarin.
Di balik kentalnya warna romansa yang disuguhkan dalam film garapan sutradara Tema Patrosza tersebut, juga sangat kental pesan moril yang tentu bisa mengunggah perasaan, khususnya kepada mereka penderita lupus agar tetap bersemangat.
Film Terima Kasih Cinta diadaptasi dari kisah nyata yang diangkat daalam novel berjudul 728 Hari karya Djono W Oesman.
Mengisahkan tentang remaja putri bernama Eva Meliana Santi (Putri Marino) yang menahan derita akibat penyakit lupus. Namun, dalam penderitaan terdalam, kental sekali terasa kasih sayang yang diberikan ayah (Garry Iskak) dan ibu (Cut Mini), juga kedua adiknya.
"Film ini akan membuat penonton lebih bersyukur dalam menjalani hidup dan berumah tangga. Selalu ada kekuatan cinta terdalam dalam derita yang mungkin bisa langsung disadari atau tidak," kata produser eksekutif, Wiwiek Hargono di sela-sela pemutaran perdana film 'Terima Kasih Cinta' di Bandung Indah Plaza (BIP), Kamis (17/1/2019).
Film yang dibintangi Putri Marino, Achmad Megantara, Allan Dastan, Cut Mini Teo, Gary Iskak, Unique Priscilla, Meisyarah Oemri ini siap membuat emosi dan batin penonton 'bergejolak'.
Pesan penting yang disampaikan dari film ini adalah dahsyatnya kekuatan cinta dan kasih sayang yang diberikan orang lain, terutama dari keluarga.
"Ini juga menjadi pengalaman pertama Wiwiek memproduseri film. Hal ini membuatnya senang, meski mulanya ia ragu. Dengan basic saya bukan di dunia film, tapi saya mencoba masuk ke film edukasi melalui keluarga khususnya empati kepada (penderita) penyakit lupus," pungkasnya.
Editor: redaktur