DIDADAMEDIA, Bandung - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengatakan, Prabowo siap menghadapi berbagai pertanyaan termasuk terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.
Selama ini, isu HAM kerap dijadikan lawan politik untuk menyerang Prabowo. Capres nomor urut 2 tersebut sejak lama dikaitkan dengan kasus hilangnya sejumlah aktivis pada 1998 silam, ketika situasi sosial dan politik di Indonesia bergejolak.
"Pertanyaan apapun beliau siap. Saya tidak yakin akan dapatkan pertanyaan seperti itu. Tapi apapun kami akan siap, Pak Prabowo sudah siap semuanya," tegas Priyo di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
"Tapi pada dasarnya kami tak akan menanyakan yang sifatnya personal karena ini debat negarawan, kalau dari sisi kami tak bertanya sifat personal tapi substansi visi misi," ujar Priyo menambahkan.
Priyo di arena tersebut menjadi perwakilan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam gladi resik debat yang akan dilaksanakan pada Kamis malam.
Menurut Priyo, terkait kasus pelanggaran HAM yang ditudingkan kepada Prabowo telah selesai, sebab hasilnya sudah jelas dan terang.
Priyo mengatakan, dalam debat tersebut, sesi yang paling menarik adalah pada saat pertanyaan oleh masing-masing kandidat kepada kompetitornya.
"Di dua segmen terakhir baik capres maupun cawapres masing-masing boleh bertanya. Ini yang menarik karena sampai hari ini tidak ada yang tahu satu pun kecuali beliau masing-masing dan Tuhan. Kita juga tak tahu Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf menanyakan apa. Itu menarik," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat perdana pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mengikuti Pemilu 2019.
Debat perdana tersebut akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam dan rencananya akan disiarkan live televisi secara nasional mulai pukul 19.00 WIB.
Debat merupakan salah satu metode kampanye yang dimanatkan dalam UU No 7/2017 tentang Pemilu. UU tersebut mengatur bahwa debat dilaksanakan lima kali dan disiarkan secara luas ke masyarakat.
Editor: redaktur