DIDADAMEDIA, Sukabumi - Abud, pria yang mengaku-aku mengaku sebagai Tuhan, mengamuk di Mapolres Sukabumi Kota, saat akan dibawa ke rumah sakit, Kamis (17/1/2019) siang.
Bahkan pria yang memiliki nama lengkap M'A Abud Lakum Dinukum Waliyadin alias Empud itu juga berpura-pura jatuh pingsan. Hal itu dilakukan Abud karena menolak menjalani pemeriksaan medis dan kejiwaan di RSUD R Syamsudin.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo menjelaskan, selama menjalani proses pemeriksaan penyidik sejak Rabu (16/1/2019) malam, Abud kerap menunjukkan perilaku yang tidak wajar. Salah satunya, dia mengaku telah berusia 1.719 tahun.
"Kami harus membawanya ke rumah sakit. Tujuannya untuk mengetahui apakah kondisi kejiwaan yang bersangutan stabil atau terganggu," kata Susatyo kepada awak media.
Sementara itu berdasarkan pantauan, sesaat setelah menjalani pemeriksaan di ruang unit III, wajah Abud masih tampak berseri-seri. Dia menduga polisi telah membebaskan dan memperbolehkannya untuk pulang.
Namun baru saja beberapa langkah meninggalkan ruangan, sejumlah petugas sigap memegang tubuh Abud dan menggiringnya menuju mobil ambulans. Sadar dirinya belum terbebas, seketika Abud langsung mengamuk. Dia berulangkali meronta-ronta agar bisa terlepas dari penjagaan ketat petugas kepolisian.
"Embung ka rumah sakit, urang mah sieun, (Tidak mau ke rumah sakit, saya takut)," jerit Abud. Setelah berusaha melawan cengkeraman petugas, tubuhnya mulai melemah.
Tiba-tiba saja dia berpura-pura jatuh pingsan. Sayangnya akal bulus warga Padaraang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi tersebut telah terbaca oleh petugas kepolisian. Akhirnya Abud hanya bisa pasrah ketika dimasukkan ke dalam mobil ambulans yang langsung membawanya ke RSUD R Syamsudin. (Toni Kamajaya)