Ekonomi Warga Korban Tsunami di Pantai Carita Kembali Normal

ekonomi-warga-korban-tsunami-di-pantai-carita-kembali-normal Ilustrasi. (Net)
DIDADAMEDIA, Bandung - Sejak dua pekan terakhir, kegiatan ekonomi masyarakat korban tsunami di kawasan Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali normal.

Para pedagang di daerah itu sudah kembali melakukan aktivitas berniaga yang sebelumnya sempat lumpuh ketika tsunami menerjang pada 22 Desember 2018 lalu.

Berdasarkan pantauan, Kamis (17/1/2019), sejumlah warga yang terdampak tsunami di Pantai Carita, Kecamatan Labuan,Pandeglang nampak ramai melakukan kegiatan ekonomi. Para pedagang keliling, rumah makan, toko dan kios kembali buka berjualan.

"Kami sekarang sudah berjualan lagi setelah tsunami," kata Ecih, seorang pedagang keliling ikan asin warga di Desa Sukarame.

Ecih berjualan bersama puluhan pedagang keliling lainnya, karena terdesak kebutuhan ekonomi sehari-hari. Sebab, dirinya hampir tiga pekan terakhir tidak melakukan aktivitas ekonomi setelah bencana tsunami menerjang kawasan pantai Carita.

"Kami bingung jika tidak berjualan ikan asin dan dipastikan kerepotan ekonomi keluarga," tegasnya.

Begitu juga Aminah, teman Ecih mengaku dirinya kembali berjualan keliling pascatsunami karena kebutuhan sehari-hari mulai kesulitan ekonomi.

Saat ini, kata dia, dirinya tidak bisa mengandalkan hidup dari bantuan dari donasi. Bantuan itu bersifat sementara dan tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk konsumsi keluarga.

"Kami saat ini menerima bantuan beras dari kantor desa hanya beberapa kilo saja dan tidak mencukupi untuk satu bulan ke depan," paparnya.

Sementara itu Kepala Desa Sukarame, Zaenal mengatakan, saat ini masyarakat di wilayahnya yang menjadi korban tsunami kembali normal. Mereka masyarakat melakukan aktivitas ekonomi dengan berjualan keliling maupun warungan serta toko dan kiso kembali buka.

"Sebagian besar warganya itu mengandalkan berjualan di sekitar kawsan Pantai Carita," ujarnya.

Dia menambahkan, bencana tsunami yang paling parah di Desa Sukarame hingga mengakibatkan delapan warga pribumi meningal dunia. Selain itu juga villa, penginapan dan restauran hancur diterjang tsunami itu.

"Kita warga yang terdampak tsunami di wilayahnya itu sekitar 400 kepala keluarga dan kini sudah kembali dari pengungsian," tuntasnya.

Editor: redaktur

Komentar