DIDADAMEDIA -- Meski wabah Covid-19 masih menerpa Indonesia, ternyata, peredaran uang (cash flow) di tanah air menunjukkan pergerakan positif.
Melansir Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, pada Juni 2021, likuiditas perekonomian alias peredaran uang dalam arti luas (M2) bernilai Rp 7.119,6 triliun. Jumlah itu 11,4 persen lebih besar daripada Mei 2021, yang bergerak 8,1 persen.
“Ini terjadi karena adanya akselerasi komponen uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi,” tandas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).
Dia menyampaikan, pada Juni 2021, komponen M1 bergerak positif 17 persen secara tahunan, melebihi perkembangan Mei 2021, yang berkembang 12,6 persen secara tahunan. Pengaruh utamanya, jelas dia, yakni bertambahnya peredaran kartal dan giro rupiah.
Pada Juni 2021, uang kartal non-sistem moneter, bernilai Rp 739,1 triliun meningkat 13,4 persen secara tahunan dan melebihi perkembangan Mei 2021, yang sebesar 8,6 persen.
"Begitu pula uang kuasi, yang pada Juni 2021, meningkat 9,6 persen," ucapnya. Soal giro rupiah, Erwin mengutarakan, pada Juni 2021, bergerak positif 19,3 persen melebih pergerakan Mei 2021, yang tumbuh 15,5 persen.
Sedanagkan peredaran uang kuasi, tambahnya, pada Juni 2021 bernilai Rp 5187,6 triliun atau meraup pangsa 72,9 persen M2, dan bergerak positif sebesar 9,6 persen.
“Perkembangan positif aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit berpengaruh pada pertumbuhan M2 periode Juni 2021,” ujarnya.