DIDADAMEDIA, Bandung - Tahun 2019 ini akan menjadi tahun perubahan besar bagi penanganan masalah ekosistem Sungai Citarum. Sejak berjalan satu tahun yang lalu, evaluasi Program Citarum Harum dinilai cukup baik dari segi pembersihan sampah permukaan.
Gubernur Jawa Barat sekaligus Dansatgas Citarum Harum, Ridwan Kamil mengatakan, anggaran Rp600 miliar disiapkan untuk pelestarian kembali Sungai Citarum tahun ini. Dari dana tersebut setengahnya dialokasikan bagi operasional TNI.
Sosok yang akrab disapa Emil menyampaikan, Danau Retensi Cieunteung dirasa kurang cukup menampung air menahan banjir di sekitar Citarum. Maka dia akan terus membangun danau-danau retensi lainnya.
"Dari anggaran itu kita akan bikin danau retensi tambahan karena Cienteung tidak mencukupi masih banjir kan, tapi sebenrnya sudah jauh lebih berkurang. Tapi seiring dengan setiap tahun kita belanja, bangun danau-danau baru," ujar Emil saat menghadiri Rapat Evaluasi 1 Tahun Program Citarum Harum, di Grha Manggala Siliwangi, Bandung, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, proyek terowongan Curug Jompong akan tuntas pada akhir tahun ini. Terowongan tersebut berguna untuk membuat jalur air di Sungai Citarum lebih lebar, sehingga bisa mengatasi banjir.
"Nah penyempitannya disolusikan membuat terowongan sehingga bablas langsung ke arah hilir. Kombinasi ini akan selesai akhir tahun, jadi media bisa lihat perbedaan tahun ini dengan satu tahun kedepan dimana program-program kami ini dieksekusi dengan maksimal," tegasnya.
Emil mengakui, permasalahan Sungai Citarum bersifat lintas wilayah kabupaten/kota dan selama ini koordinasinya kurang maksimal. Salah satunya soal angkutan sampah. Maka dari itu, pihaknya akan membeli truk sampah sendiri untuk mengangkut sampah.
"Nanti kita akan beli truk sampah sendiri, akan meng-hire orang yang ngurus sampah sendiri. Pengelolaan apapun urusannya selama radiusnya dekat Citarum akan dikelola oleh manajemen Citarum Harum. Sampah nanti diambil oleh truk milik kita, oleh karyawan kita dibuat sendiri oleh kita," jelasnya.