DIDADAMEDIA -- Sepertinya, rencana pemerintah untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Tahun Ajaran 2021-2022, termasuk di Jabar, tidak tertutup kemungkinan, tidak terlaksana. Pasalnya, di beberapa daerah, kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan. Satu di antaranya, Kota Bogor.
Melansir Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menghentikan pelaksanaan uji coba PTM hingga sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Pertimbangannya, bertambahnya kasus positif Covid-19," tandas Ketua Satuan Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya, usai rapat koordinasi Satuan Gugus Tugas Penaganan Covid-19 Kota Bogor, di Balai Kota Bogor, Selasa (15/6/2021).
Bima Arya menerangkan, sebenarnya penghentian uji coba PTM melalui pembicaraan dan pembahasan rapat koordinasi Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor. "Kita harus lebih berhati-hari lagi, jangan sampai terjadi kenaikan kasus Covid-19 sehingga muncul klaster baru," sahut Bima Arya.
Pihaknya, jelas dia, tentunya, terus mengecek data-data perkembangan Covid-19 termasuk penanganannya. Sebagai upaya antisipasi, Bima Arya menegaskan, di antaranya, mengurangi mobilitas warga dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Penegakannya dilakukan Polresta (Kepolisian Resor) Bogor Kota," katanya.
Pihaknya, sambung dia, menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, untuk melaksanakannya secara lebih optimal dan fleksibel bagi masyarakat retan yang membutuhkan.
Sebenarnya, pada 31 Mei 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Dsidik) Kota Bogor memulai uji coba PTM pada 37 Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang memenuhi protokol kesehatan (prokes) dan persyaratan lainnya.
Dalam uji coba itu, ada pembatasan pelajar yang hadir, yakni maksimal 50 persen kapasitas setiap kelas. Selain itu, juga berlaku pembatasan jam pelajaran, hanya tiga jam per hari.