Bandung Raya Siaga 1 Covid-19, Tertutup Bagi Wisatawan

bandung-raya-siaga-1-covid-19-tertutup-bagi-wisatawan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.. (antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Bandung -- Hingga kini, wabah Covid-19 masih menerpa banyak daerah di tanah air, tidak terkecuali Jabar. Di antara seluruh kota-kabupaten Jabar, wilayah Bandung Raya wajib Siaga 1 Covid-19.

Melansir Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, usai Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Markas Komando Daerah III/Siliwangi Kota Bandung, Selasa (15/6/2021), Gubernur Jabar, M Ridwan Kamil, menyatakan, wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang) termasuk zona merah.

Karenanya, tegas Emil, sapaan akrabnya, wilayah Bandung Raya berstatus Siaga 1 Covid-19.

"Dua wilayah besarnya zona merah, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung," tandas Emil. 

Dia berpendapat, libur Idul Fitri 2021 menghasilkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan, khususnya, di wilayah Bandung Raya. 

Ada salah satu indikator yang menjadi dasar bahwa wilayah Bandung Raya berstatus Siaga 1 Covid-19, yakni okupansi rumah sakit (RS) rujukan pasien Covid-19. Emil mengungkapkan, saat ini, keterisian RS rujukan Covid-19 di Bandung Raya melebihi standar The World Health Organization (WHO) dan pemerintah, yakni 70 persen. 

Melihat kondisi itu, mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, pihaknya mengimbau para wisatawan, termasuk asal Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, supaya tidak berwisata di wilayah Bandung Raya selama satu pekan mendatang.

Selain itu, Emil mengutarakan, pihaknya menginstruksikan, seluruh Bandung Raya untuk Work From Home (WFH). Dia meneruskan, aktivitas perkantoran hanya maksimal 25 persen.

Sebenarnya, ujar Emil, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sebelum Ramadan hingga Idul Fitri 2021 cukup berhasil. Hal itu, kata dia, tercermin pada keterisian RS rujukan Covid-19 sebesar 28 persen.

Akan tetapi, sesalnya, dalam dua pekan terakhir bulan ini, terjadi kasus positif Covid-19 yang signifikan, melebihi 75 persen. Karenanya, Emil menyatakan, pihaknya tidak merekomendasikan pemberlakuan long weekend pada periode Idul Adha 2021.


Editor: redaktur

Komentar