DIDADAMEDIA, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai, Jabar adalah wilayah yang rawan bencana. Rata-rata jumlah bencana per tahunnya mencapai 1.500 kejadian. Menurutnya masyarakat Jabar hidup di alam yang indah tetapi berpotensi adanya kejadian alam.
Emil sapaan akrabnya menuturkan, jika dihitung-hitung maka berdasarkan catatan setiap harinya terjadi 3 kali bencana di Jabar. Mayoritas bencananya adalah tanah longsor, banjir, kebakaran dan angin puting beliung.
"Karena bencana alam di Jawa Barat itu rata-rata 1.000 sampai 1.500 per tahun menurut catatannya. Kalau dibagi per bulan 100, kalau dibagi per hari 3 kali sehari," ujar Emil saat menyapa korban bencana angin puting beliung, di Kompleks Rancakek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (14/1/2019).
Emil mengakui, saat ini Pemprov Jabar tengah merumuskan cetak biru (blue print) tanggap bencana yang bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Alasan memilih Jepang karena negara sakura itu secara teknologi kebencanaan lebih canggih.
"Masyarakat harus hidup dengan ilmu, artinya misalnya di Jabar banyak daerah airnya, nah perumahan yang membangun di atasnya harus membuat gorong-gorong besar untuk drainase," jelasnya.
Emil pun meminta warga terdampak mencermati ciri-ciri angin puting beliung akan terbentuk. Dia memaparkan, ciri pertama adalah terjadinya perubahan cuaca dari cerah menjadi gelap (mendung) dengan cepat. Kemudian yang kedua yaitu suhu dari panas tiba-tiba berubah dingin.
"Kalau dua hal itu dirasakan di berbagai tempat, warga langsung siaga satu untuk menyiapkan diri dengan mengkondisikan melawan potensi kebencanaan," tegasnya.