DIDADAMEDIA, Bandung - Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot menyulitkan warga bepergian keluar rumah. Termasuk seorang ibu yang hendak membawa anaknya ke RS Bina Sehat.
Lantaran akses menuju rumah sakit terendam banjir, dia terpaksa memboyong anaknya yang baru berusia empat tahun dengan menggunakan ember plastik atau jolang.
"Banjir menyulitkan warga bepergian, termasuk yang henda ke rumah sakit. Tadi ibu-ibu terpaksa membawa anaknya dengan jolang (ember besar) karena banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa," kata dr Rena Tresna W, yang bertugas di RS Bina Sehat, Senin (14/1/2019).
Banjir kembali melanda kawasan Kabupaten Bandung, tepatnya di Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Banjaran akibat hujan yang mengguyur, Minggu (13/1/2019) siang hingga malam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, mengatakan, banjir yang menggenangi empat wilayah tersebut memiliki ketinggian berbeda-beda.
Daerah paling parah diterjang banjir yakni di Baleendah dan Dayeuhkolot, ketinggian air dari pinggang mata betis hingga dada orang dewasa. "Air luapan Sungai Citarum ini mulai naik pada Minggu malam, akibat hujan deras tanpa henti," ujar Sudrajat seperti dikutip antara.
Akibat banjir itu, kata dia, akses menuju arah Kota Bandung maupun sebaliknya terputus. Warga kesulitan untuk mencari jalan alternatif, terlebih jalur lain juga diterjang banjir.
Pengungsi yang sebelumnya telah kembali ke rumah masing-masing, juga harus kembali lagi ke lokasi pengungsian seperti di Gedung Inkanas dan Shelter Dayeuhkolot. "Di Shelter Dayeuhkolot total pengungsi 91 jiwa dan Inkanas 71 jiwa," ujarnya.