DIDADAMEDIA -- Sepertinya, pemerintah harus kembali mengkaji rencana impor beras. Pasalnya, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan, ketersediaan beras, khususnya Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tergolong berlimpah.
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara mengabarkan, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menegaskan, tahun ini, pihaknya tidak melakukan impor beras.
"Itu karena stok CBP pada gudang Bulog cukup berlimpah. Volumenya mendekati 1,3 juta ton. Bahkan, ketersediaannya (beras CBP) terus bertambah karena kami terus melakukan penyerapan," tandas Buwas, sapaan akrabnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Selasa (18/5/2021).
Buwas mengutarakan, hingga 17 Mei 2021, stok beras sebanyak 1.395.376 ton. Stok beras itu, terangnya, terdiri dari atas 1.378.047 ton stok CBP. Sisanya, lanjut dia, sebanyak 17.329 ton merupakan beras komersial.
Buwas berpendapat, stok itu cukup untuk memenuhi ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) atau operasi pasar, tanggap darurat bencana, dan bantuan sosial.
Dia meneruskan, periode Agustus-September 2021, pihaknya terus menyerap panen padi petani pada panen gadu. Karena itu, tegasnya, pihaknya berhasil memenuhi target pemerintah, yakni stok CBP pada level 1-1,5 juta ton.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini melanjutkan, perioed Januari-17 Mei 2021, realisasi pengadaan gabah dan beras sebanyak 670.916 ton.